KONTAN.CO.ID - Pusat produksi sepatu kawasan Denai, Medan, Sumatra Utara yang tak lagi tenar, sempat ditinggalkan oleh para perajin. Sebagian perajin ini ada yang kembali ke lokasi berjualan sebelumnya, pindah ke luar kota atau gulung tikar. Seperti Jhonny Syafril Chan, salah satu perajin yang memilih kembali ke Jalan Bromo, tahun 2000. Pertimbangannya untuk pindah dari tempat ini adalah tak ada lagi pengunjung yang datang serta tidak adanya dukungan pemasaran dari pemerintah. Sebab, lokasi tersebut memang merupakan milik pemerintah. "Sentra ini sudah mulai gawat sejak tahun tahun 2000-an," ungkapnya. Pendapatan selama sebulan pun tidak dapat menutup seluruh biaya produksi. Maklum saja, kawasan Denai cukup jauh dari pusat jual beli bahan baku, sehingga perajin harus merogoh kocek lebih dalam menuju lokasi tersebut.
Melongok sentra sepatu Medan Denai (2)
KONTAN.CO.ID - Pusat produksi sepatu kawasan Denai, Medan, Sumatra Utara yang tak lagi tenar, sempat ditinggalkan oleh para perajin. Sebagian perajin ini ada yang kembali ke lokasi berjualan sebelumnya, pindah ke luar kota atau gulung tikar. Seperti Jhonny Syafril Chan, salah satu perajin yang memilih kembali ke Jalan Bromo, tahun 2000. Pertimbangannya untuk pindah dari tempat ini adalah tak ada lagi pengunjung yang datang serta tidak adanya dukungan pemasaran dari pemerintah. Sebab, lokasi tersebut memang merupakan milik pemerintah. "Sentra ini sudah mulai gawat sejak tahun tahun 2000-an," ungkapnya. Pendapatan selama sebulan pun tidak dapat menutup seluruh biaya produksi. Maklum saja, kawasan Denai cukup jauh dari pusat jual beli bahan baku, sehingga perajin harus merogoh kocek lebih dalam menuju lokasi tersebut.