Melonjak 163% pekan ini, saham Ancora Indonesia Resources (OKAS) masuk pengawasan BEI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati pergerakan saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) yang bergerak tak wajar. Telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham OKAS yang berada di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

"BEI telah meminda konfirmasi kepada perusahaan tercatat pada 12 September 2019. Sampai saat ini BEI masih menunggu jawaban konfirmasi dari perusahaan tercatat," ungkap Donni Kusuma Permana, PH Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dan Martin Satria D. Bako, PH Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI dalam pengumuman, Kamis (12/9).

BEI mengungkapkan bahwa informasi terakhir mengenai OKAS adalah informasi pada 9 September terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek/perubahan struktur pemegang saham.


Baca Juga: Ancora Indonesia (OKAS) Ajukan Izin Tambang Emas

Saham OKAS melonjak dalam empat hari perdagangan terakhir dengan peningkatan volume transaksi yang signifikan. Kemarin, harga saham OKAS melonjak 34% ke Rp 260 per saham. Ini adalah level tertinggi saham OKAS sejak awal Agustus 2019 atau dalam 13 bulan terakhir.

Dalam empat hari perdagangan pekan ini, harga saham OKAS melejit 163% ketimbang posisi akhir pekan lalu pada Rp 99 per saham.

Pada keterbukaan informasi 3 September 2019, OKAS mengungkapkan rencana menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 25 September 2019 dengan agenda perubahan direksi dan/atau dewan komisaris.

RUPSLB ini akan meminta persetujuan pengunduran diri Teddy Kusumah Somantri sebagai direktur OKAS dan persetujuan penyesuaian jabatan Annisa Putri Fauzia Rahmi dari sebelumnya direktur independen menjadi direktur.

Baca Juga: Ancora Indonesia Resources (OKAS) mencari pendanaan untuk menambang emas

Informasi lainnya adalah, pada 29 Juli 2019, OKAS memberitahukan proses audit laporan keuangan semester I. Emiten tambang ini akan melakukan audit sehingga baru akan merilis kinerja pada 30 September 2019. "Audit atas laporan keuangan konsolidasian perseroang tanggal 30 Juni 2019 tersebut dilakukan karena terdapat rencana perseroan untuk melakukan corporate action," ungkap Rolaw P. Samosir, Direktur Utama Ancora Resources dalam keterbukaan informasi akhir Juli.

Ancora merupakan holding sejumlah perusahaan perdagangan, pelayaran, pengeboran sumur minyak, dan industri bahan peledak. Tiga anak usaha OKAS yang sudah beroperasi adalah PT Multi Nitrotama Kimia, PT Bormindo Nusantara, dan PT Ancora Shipping. Sementara entitas anak yang belum beroperasi adalah PT Ancora Indonesia Mining, Indotan Lombok Pte Ltd dan anak usahanya, PT Indotan Lombok Barat Bangkit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati