Melorot 0,43% pada akhir pekan, IHSG diprediksi berada di zona merah pada Senin (7/6)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (4/6). IHSG melemah 26,35 poin atau 0,43% ke level 6.065,166. 

Mengutip catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang bergerak melemah. Penurunan paling signifikan dialami oleh sektor transportasi dan logistik hingga 2,35%. Setelahnya disusul sektor bahan baku dan industri yang melemah masing-masing 1,91% dan 1,44%.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengamati, pelemahan IHSG masih berlanjut pada perdagangan Senin (7/6). Sepengamatannya, IHSG membentuk pola bearish harami bersamaan dengan koreksi pada perdagangan Jumat (4/6). Pola tersebut diikuti terbentuknya death cross di overboght area pada indikator Stochastic RSI. 


Baca Juga: Sejak awal 2021, asing catat net buy Rp 10,67 triliun, ini saham rekomendasi analis

"Secara teknikal, keduanya mengindikasikan potensi minor bearish reversal. Potensi uji level pivot 6.000 pada perdagangan Senin (7/6)," jelas Valdy dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (4/6). 

IHSG diperkirakan akan bergerak dengan level support 5.950 hingga resistance 6.080. 

Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data cadangan devisa per akhir Mei 2021. Sementara dari global, pergerakan IHSG besok Senin merefleksikan respon pelaku pasar terhadap data sektor tenaga kerja Amerika Serikat (AS) terbaru.

Valdy mengungkapkan, data ini bukan hanya menggambarkan laju pemulihan ekonomi di AS, tapi juga dapat menjadi pertanda bagi arah kebijakan The Fed, terutama di sisa tahun 2021. 

Baca Juga: Pekan ini naik 3,7%, begini proyeksi IHSG pada pekan depan

Melihat kondisi di atas, Valdy menyarankan untuk memperhatikan peluang buy on support pada saham-saham perbankan seperti BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI. "Mengingat, akumulasi beli selektif oleh investor asing masih dilakukan pada saham-saham tersebut di Jumat (4/6)," imbuhnya. 

Ia juga menyarankan agar investor jangan terlalu agresif melakukan akumulasi beli mengingat kondisi IHSG yang terindikasi overbought oleh indikator Stochatic RSI. 

Selanjutnya: Harga batubara naik, simak rekomendasi saham dari analis berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi