Melorot, bursa AS tersengat data China



NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah penutupan perdagangan Kamis (23/2). Indeks Standard & Poor 500 turun 0,9%, begitu juga dengan indeks Dow Jones Industrial Average yang tumbang 1,1%.

Tercatat indeks The Standard & Poor 500 turun 0,9 persen menjadi 1.828,46 pada pukul 16.00 waktu New York.  Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 175,99 poin atau melorot 1,1% menjadi 16.197,35.

Indeks MSCI Emerging Markets turun 1,3% pada 04:44 waktu New York, setelah bursa saham China dan Hong Kong anjlok. Yield obligasi bertenor sepuluh tahun turun terendah tujuh pekan dan dolar turun 1,1% atas euro. Sedangkan harga gas naik 0,9% dan harga emas naik ke level tertinggi sejak November .


HSBC Holdings Plc dan Markit Economics  memproyeksikan, produksi pabrik China bisa turun bulan Januari ini. Sementara itu, Bank Rakyat China menambah likuiditas ke dalam sistem keuangan guna mengurangi dmpak kekurangan uang tunai.

"Data manufaktur dari China yang turun itu adalah awal mulanya,”  kata James Dunigan kepala investasi PNC Wealth Management  di Philadelphia.

Data di AS hari ini menunjukkan klaim pengangguran naik sebesar 1.000 menjadi 326.000 dalam pekan yang berakhir 18 Januari. Perkiraan median dari 50 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memproyeksikan, klaim tersebut naik menjadi 330.000. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri