Melukis peruntungan dari siluet wajah



JAKARTA. Selama ini, istilah siluet sudah sangat dikenal dalam dunia fotografi. Siluet adalah gambar orang, bisa juga objek lain di mana ada batas pinggir dan bidang dalam yang polos. Objek yang dibuat siluet biasanya menjadi satu warna solid. Karya seni ini dapat dibuat di berbagai media. Tetapi tradisi pemotongan potret dari kertas karton hitam masih bertahan sampai sekarang. Untuk menghasilkan siluet tak perlu menggunakan peralatan canggih. Pelaku seni siluet bisa membuatnya hanya dengan menggunakan selembar kertas scotlight hitam dan gunting. Dan siluet objek bisa tampil persis seperti aslinya. Lantaran unik, siluet wajah ini lumayan populer. Maklum, siluet ini bisa menjadi alternatif foto diri. Harganya pun relatif lebih terjangkau ketimbang lukisan kanvas.Salah seorang pelukis siluet wajah adalah Farid Al-Hakim di Yogyakarta. Pria yang masih berstatus mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah ini mulai menekuni pembuatan siluet sejak tahun lalu. Keahlian membuat siluet dipelajarinya dari seorang kawan. Pengerjaannya tak rumit, namun butuh ketelitian. Farid memang masih mengerjakannya secara manual, tanpa bantuan software. Ia bisa membuat siluet dengan melihat langsung wajah orang yang akan digambar ataupun hanya berpatokan pada foto wajah. Kemudian, ia akan menggambar sketsa wajah tersebut di atas kertas scotlight hitam. Dengan menggunakan alat pemotong seperti cutter dan pisau kecil, sketsa dipotong mengikuti gambar wajah. Lalu, bagian belakang potongan scotlight berbentuk wajah itu dilem, dan dilekatkan di atas kertas berwarna putih. Jika mau, Farid juga sekaligus akan memberi bingkai kayu.Lantaran digarap secara manual, ia butuh waktu 2 hari hingga seminggu untuk merampungkan satu siluet, tergantung dari ukuran dan detail wajah. Makanya, harga sebuah siluet cukup tinggi, yakni berkisar Rp 85.000 hingga Rp 200.000 per buah. "Lebih mahal dibanding siluet yang menggunakan software. Tapi, sketsa manual lebih mencerminkan wajah asli," klaim Farid.Tak hanya dari Yogyakarta, Farid juga banyak menerima order dari luar daerah, paling banyak dari Jabodetabek. Mayoritas pemesan menjadikan siluet sebagai kado. Saban bulan, ia bisa menerima order 50 siluet wajah. Omzetnya bisa mencapai Rp 10 juta sebulan.Pelukis siluet wajah lainnya, Sumargono, sudah mulai membuat siluet wajah sejak 2011. Menurutnya, butuh kreativitas dan keahlian melukis untuk bisa memproduksi siluet wajah dari kertas. "Seni ini tidak jauh beda dengan melukis. Perbedaannya, alat lukis yang dipakai adalah gunting," tutur lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Surabaya ini.Sebelum menggeluti pembuatan siluet, pria yang berprofesi sebagai guru ini sudah mengenal dunia melukis sejak 1990-an. Ia memang mahir melukis, dan bisa mengerjakan berbagai tipe lukisan, mulai dari lukisan realis menggunakan pensil, karikatur, hingga lukisan transparan di kaca.Seperti pembuat siluet lain, Sumargono juga menggunakan kertas scotlight untuk membuat siluet. Katanya, jenis kertas ini paling cocok, karena sifatnya yang cukup keras sehingga bisa tahan lama. “Seperti kertas stiker. Jadi tidak mudah lecek dan tahan lama,” beber Sumargono lagi.Sumargono mematok tarif Rp 35.000 untuk satu siluet wajah tanpa bingkai. Jika pelanggan ingin memakai bingkai, harus menambah Rp 15.000 hingga Rp 30.000. Pria yang berdomisili di Sidoarjo ini bilang, pengerjaan satu siluet wajah membutuhkan waktu sekitar dua hari. Makanya, ia tak bisa menerima banyak order. "Soalnya, saya harus mengerjakan lukisan lain juga. Dalam sebulan, saya batasi hanya terima 25 order siluet wajah," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini