Memacu laba dari bisnis penyimpan data unik



Alat penyimpan data elektronik berbentuk disket kini sudah ketinggalan zaman. Perannya telah diambil alih flashdisk. Sejak awal tahun 2000, alat ini mulai dikenal di tanah air. Selain praktis, flashdisk juga digemari lantaran bentuknya yang beragam. Kini banyak pelaku usaha yang menawarkan produk flashdisk dalam bentuk unik. Target pasarnya adalah korporasi. Banyak orang yakin perkembangan teknologi memang mempermudah berbagai aktivitas hidup masyarakat. Tak heran hampir semua kegiatan manusia di zaman serba digital ini tidak pernah lepas dari kecanggihan teknologi.Sejak membuka mata di pagi hari hingga memicingkan mata menjelang tidur malam, hidup manusia selalu berhubungan dengan teknologi. Bahkan, beberapa perangkat elektronik seperti ponsel, komputer jinjing, hingga pemutar musik mobile, menjadi teman setia yang menemani aktivitas sehari-hari umat manusia. Salah satu perangkat elektronik yang juga terus mengalami perkembangan di bidang komputer adalah alat penyimpanan data digital. Dulu, kita mengenal disket sebagai perkakas penyimpan data seperti itu. Namun, keterbatasan kapasitas simpan disket yang hanya 1,4 megabyte (MB), menjadi kelemahan media ini. Kebutuhan penyimpanan data dalam kapasitas besar saat ini menyebabkan banyak orang meninggalkan disket. Ketika memasuki era milenium pada awal 2000, orang mulai beralih menggunakan flashdisk sebagai alat penyimpanan data eksternal. Sejatinya, penyimpanan data pun bisa menggunakan cakram padat CD-R atau CD-RW. Namun, bentuknya yang monoton membuat CD kalah pamor dengan flashdisk. Sebaliknya, flashfdisk kian populer lantaran bentuknya yang beraneka ragam. Selain itu, kapasitas penyimpanan data perkakas terus meningkat sehingga orang lebih suka memilih alat ini. "Apalagi saat ini flashdisk tidak hanya berfungsi sebagai alat penyimpan data, tapi juga hiasan," kata Danie Rahman, salah satu pemasok flashdisk di Bandung, Jawa Barat.Karena itu, pria yang akrab disapa Danie itu tidak hanya menjual flashdisk berbentuk standar. Dia juga menyediakan berbagai flashdisk berbentuk unik yang jarang ditemukan di berbagai tempat. Misalnya, Danie menyediakan flashdisk berbentuk hati, ibu jari, ikon robot Transformer atau gelang karet. Semua produk tersebut dia datangkan dari China. Tak hanya membeli dari luar negeri, Didik Hartono, pemilik gerai flashdisk Qimypro di Jakarta Timur, mengaku bisa membuat badan flashdisk sesuai dengan pesanan konsumen. Bahan baku utamanya adalah karet olahan yang juga dia datangkan dari China.

Biasanya, Didik hanya memproduksi flashdisk jenis ini jika ada pesanan dari perusahaan. Sebab, permintaan dari korporat biasanya cukup spesifik, sehingga tidak dijual secara ritel. Menurut Didik, perusahaan memesan flashdisk sebagai suvenir sekaligus untuk media promosi. "Sebab tak jarang konsumen memesan badan flashdisk sama dengan bentuk logo perusahaan mereka," imbuh dia.Pemasok flashdisk berbentuk unik yang lain adalah M. Yasin, pemilik gerai Softlink di Jatinegara, Jakarta Timur. Dia pernah menerima pesanan flashdisk dari sebuah hotel di Jakarta, berbentuk seragam para pegawai hotel tersebut. Selain itu, dia juga pernah membuat flashdisk berbentuk kunci mobil dari salah satu pabrikan otomotif di Jakarta. Biasanya, Yasin hanya melayani pemesanan flashdisk unik minimal 200 unit. Namun, jika pesanan yang datang adalah flashdisk yang sudah tersedia di gerai, pelanggan boleh memesan dengan jumlah minimal 50 unit. Harga jual flashdisk unik di gerai milik Yasin berkisar Rp 100.000-Rp 200.000. Umumnya, harga flashdisk unik lebih tinggi dari harga jual flashdisk berbentuk standar. "Kami juga menjual keunikan dan eksklusivitas, di samping kemampuan menyimpan data yang besar sebagai fungsi utamanya," timpal Danie. Danie menjual flashdisk unik andalan seharga Rp 130.0000- Rp 175.000 per unit. Sementara itu, Didik membanderol flashdisk unik buatannya dengan harga Rp 60.000-Rp 200.000 per unit. Penentuan harga jual tergantung tingkat kesulitan pembuatan, kapasitas penyimpanan data, dan kebutuhan si pemesan. Waktu pengerjaan flashdisk pesanan ini rata-rata sekitar tiga pekan. Tapi tak jarang, konsumen memesan secara mendadak dan minta waktu selesai dalam hitungan hari. Didik pun pernah mengalami hal itu. Jika sudah begitu, ia biasanya memberi sebagian order pembuatan itu kepada pihak kedua di kawasan Mangga Dua. "Di sana banyak importir asal China yang juga melayani jasa pembuatan flashdisk unik," kata dia. Lantaran bentuk flashdisk ini cukup eksklusif, pesanan yang datang tidak selalu ada dalam sebulan. Terakhir, dia baru memasarkan flashdisk tiga bulan lalu. Pemesannya adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pabrik setrum ini memesan 300 unit flashdisk berbentuk colokan listrik. Adapun Yasin pernah mendapat pesanan flashdisk unik sebanyak 1.500 unit. Tak mau ketinggalan, Didik juga pernah mendapat pesanan hingga 6.500 unit flashdisk berbentuk kaleng minuman ringan yang diberi logo. Sayang, para pemasok flashdisk unik itu enggan buka-bukaan mengenai pendapatan yang diraihnya. Tapi, jika harga jual flashdisk rata-rata senilai Rp 100.000 per unit, omzet mereka bisa diprediksi mencapai ratusan juta rupiah untuk satu proyek besar.Yang jelas, Yasin bilang, di luar pesanan itu, rata-rata penjualan flashdisk unik di gerainya sekitar 500 unit per bulan. Omzetnya sekitar Rp 50 juta. "Marginnya sekitar 10%-20%," ungkapnya.Momen akhir tahun adalah waktunya mereguk untung besar. Sebab, pada periode itu, permintaan flashdisk unik meningkat hingga 100%. Pasalnya, saat itu banyak perusahaan memesan flashdisk unik untuk suvenir untuk kegiatan seminar dan aktivitas promosi yang akan dilakukan pada awal tahun. Selain buka gerai toko di daerah masing-masing, para penjual flashdisk unik ini memasarkan produknya melalui internet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi