Memahami Gejala Penyakit Hepatitis yang Muncul, Cara Penularan, dan Mencegahnya



KONTAN.CO.ID -  Salah satu penyakit yang bisa menyebabkan fungsi hati terganggu adalah hepatitis. Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati.

Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. 

Dokter Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Universitas Diponegoro (Undip), dr. Hesti Triwahyu Hutami, menjelaskan beban penyakit hepatitis di Indonesia cukup tinggi terutama hepatitis tipe B dan C. 


Keduanya merupakan peradangan pada jaringan liver yang bisa disebabkan konsumsi alkohol, didasari proses autoimun, dan juga infeksi virus atau bakteri.

Baca Juga: Penyebab Gangguan Insomnia yang Wajib Diwaspadai dan Cara Tepat Mengatasinya

Dia menjelaskan, Hepatitis B dan C memiliki perjalanan penyakit menahun yang dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. 

“Hepatitis merupakan penyakit lama, akan tetapi tetap ada hingga sekarang karena seringkali penderita tidak mengalami gejala atau mengalami gejala, dan diketahui setelah penyakitnya bertambah parah.” papar dr. Hesti seperti dikutip dari situs Undip (24/5). 

Tanda dan penularan penyakit hepatitis

Dokter Hesti mengungkapkan, transmisi atau penularan hepatitis dapat melalui vertikal maupun horizontal. 

Transmisi vertikal dapat terjadi dari ibu kepada bayi saat persalinan, sehingga dianjurkan melakukan deteksi dini saat ibu hamil agar nanti bayi yang lahir tidak tertular hepatitis ketika ibu mengalami hepatitis.

Pada hepatitis tipe A dan B, penularannya terjadi melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi, sehingga sangat tergantung pada sanitasi. Sedangkan hepatitis tipe lainnya, ditularkan melalui cairan darah. 

“Hepatitis bukan merupakan penyakit genetik. Jika seseorang mengalami hepatitis bisa jadi tertular saat proses persalinan, bukan karena faktor genetik.” Jelasnya

Selain cara penularan, masyarakat juga perlu mengetahui ciri-ciri dari penyakit ini. Ciri-ciri atau gejala orang yang menderita hepatitis akut yakni:

  • Adanya gejala yang menyerupai flu 
  • Badan tidak enak
  • Mual
  • Nyeri kepala
  • Selaput putih mata dan kulit berwarna kuning
  • Rasa tidak nyaman di perut
Namun, seringkali penderita penyakit pada hepatitis kronik tidak bergejala. Tujuan adanya peringatan Hari Hepatitis Sedunia diharapkan dapat menekan angka kejadian hepatitis.

Baca Juga: 7 Tips Diet Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Pas Dicoba Pejuang Diet

Cara mencegah penyakit hepatitis

Dokter Hesti berpesan mengenai upaya pencegahan. Jika menderita penyakit hepatitis B, maka terlebih dahulu memastikan trenasmisinya. 

Hepatitis tipe ini menular melalui cairan tubuh, khususnya darah dan buka karena makanan atau minuman yang dikonsumsi bersama. 

Sehingga, tidak perlu memisahkan makanan dan alat makan penderita hepatitis B.

“Sirosis hati bisa disebabkan hepatitis B dan C. Tetapi penyakit hati kronis ini ada juga yang disebabkan selain virus hepatitis melainkan karena konsumsi alkohol, dan perlemakan hati.” jelasnya. 

Dokter Hesti juga meminta masyarakat untuk turut serta mendukung dan waspada dengan penyakit yang menyerang hati ini. 

“Kami minta masyarakat mendukung pemerintah dan WHO dalam rangka peringatan hari hepatitis sedunia dengan lebih aware terhadap penyakit hepatitis dengan mengikuti skrining dan juga berobat ketika menderita hepatitis.” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News