Aktivitas belanja
online meningkat sangat tajam. Fenomena ini banyak disumbang oleh menjamurnya
marketplace yang menjamin keamanan transaksi. Dengan banyaknya
marketplace, mana sejatinya yang bisa jadi pilihan. Dari beberapa penjual yang diwawancara KONTAN, semuanya mengaku memiliki lapak di beberapa
marketplace sekaligus. Yevida, pemilik usaha susu dan permen almond Mettamilk, misalnya, memiliki gerai di Bukalapak, Tokopedia, selain memiliki akun di Facebook, Twitter, Instagram, Kaskus, serta toko
online sendiri.
Sementara Ria Devina Astika, pemilik usaha kerajinan tangan RoleModel, mengaku memiliki lapak di HijUp, Berrybenka, 8wood, Zalora, Qlapa, dan Outlet.com. Pilihan ini harus didasarkan pada karakter produk yang Anda jual dan pasar yang Anda sasar. Ria mencontohkan, untuk menjadi
tenant di Hijup dan Berrybenka harus menjual produk yang sesuai dengan konsep dan segmentasi pasar yang disasar. HijUp khusus menjual kebutuhan hijaber kalangan menengah ke atas. "Kita harus memahami segmentasi pasar dan selera
customer setiap
marketplace, misalnya, produk tidak pasaran sehingga penjualan lancar," katanya. Selain itu, Anda juga harus memahami biaya yang dikeluarkan di setiap
marketplace. Menurut Intan Uswatun Khasanah, Manager PT Aditia Adiyasa Anugrah, distributor SHM Shigeru, Automatic Retractable Mirror, transaksi pembelian baik Bukalapak ataupun Tokopedia tidak dikenakan pajak. Namun, untuk promosi pada Bukalapak dikenakan biaya
push per satu kali promosi sebesar Rp 500 dengan promosi bebas dalam 1 waktu. Sementara pada Tokopedia bisa didapat secara gratis dengan batasan promosi maksimal 1 barang dalam 1 jam. Banyak
marketplace juga tidak mengenakan biaya pendaftaran alias gratis. Pihak
marketplace nantinya hanya akan menambahkan biaya dari produk yang kita jual. Tapi, ada juga
marketplace yang menerapkan potongan konsinyasi seperti HijUp. Menurut Marshall, penjual jaket
hoodie, pelapak baru yang belum memiliki reputasi baik berupa
feedback positif dari pembeli, memang akan kesulitan untuk bersaing dengan penjual yang menjual produk sejenis. Untuk awalan, memang harus mengeluarkan biaya terutama untuk membayar iklan di situs, agar muncul dalam urutan pertama pertama dalam pencarian. "Atau, supaya lapak kita terpampang di
main homepage situs tersebut," katanya. Seperti juga memiliki toko
online sendiri, ketika berjualan di
marketplace, Anda juga memiliki keleluasaan mengubah data barang atau produk seperti spesifikasi dan harga. Anda, juga bisa menawarkan diskon tertentu, walau tawaran diskon dan promo juga kadang datang dari pengelola
marketplace. Anda juga berhak menolak kalau tak tertarik. "Mereka akan bilang kita ada promo ini, mau ikut atau tidak," kata Ria.
Anda juga tak perlu punya banyak stok. Untuk situs Bukalapak, misalnya, hanya diwajibkan minimal menyediakan 10 barang. Setiap barang yang terjual akan tersinkronasi dengan sistem di
website marketplace dengan sendirinya. "Artinya kalau stok kosong iklan tidak tampil," kata Intan. Jadi, tak perlu ragu jualan di
marketplace (Selesai) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan