Memalukan, Australia sadap SBY demi kursi DK PBB



JAKARTA. Sebuah berita mengejutkan datang dari Australia. Berdasarkan penuturan sumber anonim yang merupakan salah satu intelijen Australia dan beberapa sumber luar negeri, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mendapatkan keuntungan atas aksi mata-mata Inggris terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan G20 di London 2009 lalu. Sydney Morning Herald pada 26 Juli lalu menulis, sang sumber yang cukup dekat dengan Australia mengatakan bahwa delegasi Negeri Kanguru itu mendapatkan "dukungan intelijen yang sangat baik", termasuk sejumlah informasi yang diberikan oleh Inggris dan AS. "Perdana Menteri Rudd sangat berhasrat untuk mendapatkan informasi intelijen, khususnya mengenai para pimpinan Asia-Pacific seperti Yudhoyono, PM India Manmoham Singh, dan mantan Presiden China Hu Jintao," jelas sumber yang tak mau namanya disebut itu. Sumber tersebut juga sudah memberitahukan kepada Fairfax Media mengenai pentingnya informasi intelijen yang diterima dari intelijen AS dan Inggris untuk mendukung diplomat Australia, termasuk kampanye untuk memenangkan kursi pimpinan di Dewan Keamanan PBB. "Tanpa adanya dukungan intelijen yang banyak mendapatkan dukungan dari AS, kami tidak akan memenangkan kursi," jelas sang sumber. Dokumen yang dikirimkan kepada Fairfax Media menunjukkan bahwa mantan Perdana Menteri Julia Gillard juga sempat mendapatkan briefing oleh whistleblower intelijen AS Edward Snowden bahwa intelijen Inggris dan AS menargetkan fokus pada pimpinan asing dan diplomat yang hadir pada pertemuan G20 di London. Bahkan dari informasi yang dibocorkan oleh Snowden, badan intelijen khusus sinyal Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ), telah menggunakan kemampuan intelijen ground breaking dengan menyadap telekomunikasi.Yang mengejutkan, kemampuan menyadap tersebut juga termasuk menembus keamanan ponsel pintar BlackBerry untuk memonitor email dan telepon yang masuk, sekaligus melakukan setting internet di sejumlah kafe di mana sudah ditanamkan software program menyadap dan menembus password komputer para delegasi. Dokumen yang dibocorkan oleh Snowden juga menunjukkan bahwa analis GCHQ mampu memproduksi gambar hidup yang dapat di up date secara konstan dan otomatis. Meskipun diberitakan bahwa fokus intelijen menargetkan ke Turki dan Afrika Selatan, namun sumber Australia mengatakan bahwa Indonesia selalu menjadi prioritas utama bagi Australia.   (Sydney Morning Herald)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie