KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan pada Rabu (14 April), Rusia sedang bersiap untuk menyimpan senjata nuklir di Krimea. Dia memperingatkan, Rusia bisa menyerang Ukraina untuk memastikan pasokan air untuk semenanjung yang dianeksasi. Andrii Taran, yang berbicara sebelum pertemuan darurat NATO dengan menteri pertahanan dan menteri luar negeri sekutu, tidak bisa mengesampingkan kemungkinan pasukan Rusia di Krimea dapat "melakukan provokasi militer yang substantif" tahun ini. Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada Maret 2014, yang memicu sanksi Barat terhadap Moskow.
"Infrastruktur Krimea sedang dipersiapkan untuk berpotensi menyimpan senjata nuklir," kata Taran kepada Sub-Komite Pertahanan Parlemen Eropa, seperti dikutip Reuters. “Kehadiran amunisi nuklir di semenanjung bisa memicu serangkaian masalah politik, hukum, dan moral yang kompleks”. Tapi, Taran tidak memberikan bukti untuk pernyataannya. Baca Juga: Tegang! NATO kirim 40.000 pasukan dan 15.000 persenjataan ke dekat perbatasan Rusia Setiap keputusan Rusia untuk memindahkan senjata nuklir ke Krimea, yang menjorok ke Laut Hitam, akan menandai perburukan signifikan dalam ketegangan Timur-Barat. Itu juga akan memberatkan perjanjian kontrol senjata yang baru diperpanjang antara Amerika Serikat dan Rusia, yang memberlakukan pembatasan pada rudal darat dan kapal selam yang digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir.