JAKARTA. Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, Senin lalu (26/11), aksi profit taking melanda bursa. Kemarin (28/11), IHSG sempat terjungkal ke level 4.268,04. Namun, di akhir sesi perdagangan, IHSG terangkat ke posisi 4.304,82, atau hanya turun 0,75% dari hari sebelumnya. Toh, para analis masih yakin, indeks masih punya kekuatan untuk menanjak hingga akhir tahun. Aksi mempercantik diri (window dressing) jelang akhir tahun bisa menjadi salah satu pengungkit kenaikan IHSG. Hian Edy Kho, analis UOB Kay Hian Securities memprediksi, indeks bisa menguat di kisaran 4.300-4.350 hingga akhir 2012. Namun, ia menyarankan investor tetap hati-hati melakukan trading jelang tutup tahun lantaran belum tampak tanda-tanda penyelesaian krisis ekonomi Eropa. Rekomendasi Edy, beberapa saham yang layak dicermati untuk meraup cuan menjelang akhir tahun adalah saham-saham Grup Astra, saham perbankan, dan saham emiten di sektor konsumsi.
Memanfaatkan aksi window Dressing pada IHSG
JAKARTA. Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, Senin lalu (26/11), aksi profit taking melanda bursa. Kemarin (28/11), IHSG sempat terjungkal ke level 4.268,04. Namun, di akhir sesi perdagangan, IHSG terangkat ke posisi 4.304,82, atau hanya turun 0,75% dari hari sebelumnya. Toh, para analis masih yakin, indeks masih punya kekuatan untuk menanjak hingga akhir tahun. Aksi mempercantik diri (window dressing) jelang akhir tahun bisa menjadi salah satu pengungkit kenaikan IHSG. Hian Edy Kho, analis UOB Kay Hian Securities memprediksi, indeks bisa menguat di kisaran 4.300-4.350 hingga akhir 2012. Namun, ia menyarankan investor tetap hati-hati melakukan trading jelang tutup tahun lantaran belum tampak tanda-tanda penyelesaian krisis ekonomi Eropa. Rekomendasi Edy, beberapa saham yang layak dicermati untuk meraup cuan menjelang akhir tahun adalah saham-saham Grup Astra, saham perbankan, dan saham emiten di sektor konsumsi.