Memanfaatkan sarana digital di program edukasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ragam upaya dilakukan perusahaan  untuk bisa mengembangkan pasar.  Salah satunya adalah PT Frisian Flag Indonesia (FFI). Kali ini lewat keberadaan program edukasi gizi Gerakan Nusantara 2019  yang sudah berlangsung selama  tujuh kali. Ini adalah hasil kerja bareng Frisian Flag dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, program yang dikhususkan sebagai sarana edukasi gizi kepada  anak sekolah yang duduk di sekolah dasar tersebut akan memanfaatkan sarana teknologi digital. Jadi nanti, saat tenaga pengajar memberi edukasi soal edukasi gizi kepada murid bisa memanfaatkan teknologi digital yang sudah disediakan Frisian Flag lewat aplikasi yang sudah dibuat. Sedangkan materi gizi berasal dari kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan BPOM. Berisi soal pengetahuan makanan dan minuman yang bergizi serta yang aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Aksi Frisian Flag Indonesia dalam memasarkan produk susu


 Program tersebut akan digelar di 17 kota yang menjangkau hingga 750 sekolah dasar. “Tahun ini kami ingin memanfaatkan teknologi dan media digital sebagai sarana baru untuk penyampaian materi,” kata Andrew F Saputro,  Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9).

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Reri Indriani, berharap keberadaan program tersebut bisa menyebarluaskan informasi soal keamanan pangan, selain makanan dan minuman bergizi. Apalagi sudah bisa dilakukan via sarana digital. Maklum, saat ini penyebaran informasi soal ragam makanan dan minuman semakin gencar di media digital. Dan harus diimbangi dengan pengetahuan tentang keamanan  pangan.

Baca Juga: Frisian Flag Indonesia bangun desa produksi susu di Ciater

Hingga saat ini program edukasi tersebut sudah menjangkau sampai 4.506 sekolah dasar dengan jumlah murid mencapai 2,13 juta siswa. Ini jelas menjadi hal yang positif bagi Frisian Flag Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon