Memanjakan pelanggan dengan produk terbatas (2)



Kesuksesan Tsummandana Wulan Setyoningrum membesarkan Miulan Hijab tak terlepas dari strateginya mengawal bisnisnya. Pasar busana muslimah yang sangat luas di tanah air, ia tembus dengan menggunakan metode online shop, serta gencar promosi  melalui media sosial, seperti facebook serta fan page.Dari sisi produk, dia pun rajin membuat desain yang memadukan warna dan model yang sesuai dengan gaya perempuan masa kini. "Inspirasinya dari model pakaian muslim yang saya sukai," tutur Wulan.Ia tak segan meminta pendapat dan menanyakan selera dari para pelanggan di online shop. Inilah kelebihan toko online, yang memungkinkan Wulan berinteraksi langsung dengan pembeli dengan lebih nyaman. Bahkan, sekarang dia sudah memiliki 26 fan page yang juga menunjukkan jumlah distributor Miulan Hijab. Nah, setiap fan page dinamai sesuai lokasi, seperti Miulan Hijab Malang dan Miulan Hijab Semarang.Tak hanya itu, di awal berbisnis, Wulan aktif mengikuti bazar di kampus berbagai provinsi. Seiring naiknya popularitas Miulan Hijab, ia kini lebih fokus pada produksi. Penjualan di daerah, ia percayakan pada distributor. "Jumlah pemesanan secara online pun sangat besar, jadi selain fokus diproduksi, saya juga fokus jualan online dengan mengelola website," ujarnya.Namun, mengelola bisnis bukan hal mudah. Ada saja kendala yang dialami, seperti keterlambatan barang sampai di tangan pembeli. "Biasanya suka ada yang marah. Selain itu, juga banyak yang menghubungi saya di luar jam kerja. Jadi jika terlambat menjawab suka kena omel pelanggan juga," cerita Wulan yang kini sedang meneruskan studi S2 di Universitas Diponegoro. Wulan juga kerap memanjakan pelanggan Miulan Hijab, dengan membuat produk-produk edisi khusus yang terbatas alias limited edition. Menurutnya, cara ini juga bisa meningkatkan kelas merek Miulan Hijab.Selain tantangan dari pembeli, Wulan juga merasakan hal tak sedap lain yang datang dari orang-orang yang kerap meniru rancangannya. "Plagiatisme rancangan saya semakin merajalela belakangan ini.Di berbagai pusat perbelanjaan, tidak sulit menemukan kerudung multiwarna dengan bunga ala Miulan Hijab," terangnya.Namun, Wulan menyikapinya dengan hati lapang. Dia mencari sisi positif dari para plagiat. "Karena  mereka menjiblak, setidaknya produk Miulan jadi makin terkenal. Istilahnya sekarang orang bilang Miulan KW," imbuhnya berseloroh.Produk yang dijiplak ini biasanya dihargai sangat murah. Jika yang asli dibanderol Rp 70.000, maka barang jiplakan bisa dibeli hanya dengan Rp 35.000. Tapi, kata Wulan, barang tiruan tetap akan berbeda dengan aslinya, terutama warna dan kombinasi. Warna produk asli akan sesuai katalog resmi di website. Selain itu, bunga yang menjadi ciri khas hijab Miulan juga pasti berbeda. "Yang palsu, bunganya lebih kecil dan bentuknya miring-miring," kata Wulan berbagi tips membedakan produk yang asli dan palsu. Ia tidak risau. Menurutnya, bagaimanapun, rezeki semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini