Dengan modal utama memiliki selera yang bagus dalam memilih tas, Dini Vitriani Surono (35) merasa telah menemukan passion dan tujuan dalam berkarir. Ia lantas memberanikan diri memulai bisnis pembuatan tas dalam skala kecil. Bahkan, bisnis ini ia rintis sejak masih mengecap pendidikan semester tiga di Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia (UI). Tas buatannya ini ia pakai untuk kuliah sehari-hari. Alhasil, banyak teman-teman kampusnya yang tertarik dan ingin tahu. Ia mendesain sendiri tas buatannya. “Setelah saya bikin gambar, saya bawa ke tukang tas untuk dijahit,” ucapnya. Pemasaran secara sederhana seperti itu ternyata cukup berhasil. Pesanan tas pun langsung berdatangan dari teman-temannya. Namun, bisnis tas ini sempat terhenti sementara karena orangtuanya meminta Dini untuk menyelesaikan kuliah terlebih dahulu. Dini pun akhirnya lebih fokus untuk studi hingga lulus kuliah.
Memasarkan tas lewat teman-teman di kampus (2)
Dengan modal utama memiliki selera yang bagus dalam memilih tas, Dini Vitriani Surono (35) merasa telah menemukan passion dan tujuan dalam berkarir. Ia lantas memberanikan diri memulai bisnis pembuatan tas dalam skala kecil. Bahkan, bisnis ini ia rintis sejak masih mengecap pendidikan semester tiga di Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia (UI). Tas buatannya ini ia pakai untuk kuliah sehari-hari. Alhasil, banyak teman-teman kampusnya yang tertarik dan ingin tahu. Ia mendesain sendiri tas buatannya. “Setelah saya bikin gambar, saya bawa ke tukang tas untuk dijahit,” ucapnya. Pemasaran secara sederhana seperti itu ternyata cukup berhasil. Pesanan tas pun langsung berdatangan dari teman-temannya. Namun, bisnis tas ini sempat terhenti sementara karena orangtuanya meminta Dini untuk menyelesaikan kuliah terlebih dahulu. Dini pun akhirnya lebih fokus untuk studi hingga lulus kuliah.