Memasuki awal 2020, Manulife Aset Manajemen sarankan investor evaluasi portofolio



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mumpung masih awal tahun, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menganjurkan investor untuk mulai mengevaluasi tujuan investasinya. Mengingat, perkembangan kondisi eksternal masih jadi tantangan di 2020.

"Tahun baru dapat menjadi momen yang ideal bagi investor untuk kembali mengevaluasi tujuan investasi dan kinerja portofolionya. Tanpa mengabaikan kondisi dan outlook pasar," jelas Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia dalam keterangan resminya, Jumat (17/1).

Investor dinilai penting untuk fokus pada tujuan investasi yang sudah ditetapkan dan memastikan alokasi portofolio sesuai dengan tujuan investasinya. 


Baca Juga: Manulife: Menyambut era suku bunga rendah, IHSG bisa ke 6.800

Berbagai studi menunjukkan bahwa aset alokasi memiliki peran yang besar untuk menghasilkan return portofolio jangka panjang yang optimal, bahkan jika dibandingkan dengan peran dari market timing.

Berbagai sentimen ke depan juga perlu menjadi perhatian sebelum menentukan tujuan investasi, melakukan alokasi aset, diversifikasi, dan rebalancing. Khususnya terkait ketidakpastian ekonomi global yang dibayangi perlambatan seiring kendornya aktivitas manufaktur dan perdagangan.

Untuk 2020, Katarina menilai pertumbuhan ekonomi global akan lebih stabil, didukung meredanya tensi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, dan juga kebijakan moneter dan fiskal yang akan tetap akomodatif.

Menurutnya, perbaikan ekonomi global sudah tercermin di  akhir 2019, dimana leading indicator ekonomi dari PMI manufaktur global menunjukkan sinyal bottoming. Data tersebut juga mengindikasikan potensi perbaikan sektor manufaktur dan perdagangan global.

Baca Juga: MAMI: Konflik global menahan sentimen positif kenaikan rating S&P bagi Indonesia

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan aktivitas perdagangan global berpotensi membaik di 2020 dengan pertumbuhan 3,2%, naik dari 1,1% di 2019. Selain itu membaiknya tensi dagang AS dan China juga menyebabkan perbaikan sentimen bisnis global di akhir tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi