Memasuki Momentum Ramadan, Inflasi Diperkirakan Meningkat pada Maret



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki momentum Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, inflasi diperkirakan akan meningkat pada Maret atau April 2023 mendatang. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, inflasi pada periode tersebut akan meningkat sejalan dengan banyaknya permintaan kebutuhan pokok, pangan oleh masyarakat, sehingga harga-harga akan kembali naik.

“Biasanya secara seasonal permintaan pangan akan naik  yakni pada Ramadhan dan Lebaran, sehingga mendorong inflasi,” tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (1/3).

Selain itu, harga moda transportasi juga akan meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga bisa menyumbang kenaikan inflasi. Mengingat tingkat mudik tahun ini diperkirakan akan lebih meningkat dari tahun lalu pasca  dibukanya PPKM.


Meski begitu, Faisal memperkirakan inflasi ke depan akan terus menurun. Dia memandang inflasi tahunan akan tetap berada di atas kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2% – 4% setidaknya hingga paruh pertama tahun 2023.

Baca Juga: BPS Catat Harga Beras Sudah Naik di Tingkat Penggilingan

“Yakni  berkisar sekitar 4%–6% sebelum menurun menuju kisaran target di paruh kedua di tengah efek dasar rendah semester pertama 2022 dan dampak putaran kedua, yang terlihat benar-benar berkurang pada September 2023,” jelasnya.

Selain itu, dampak putaran kedua dari penyesuaian harga BBM bersubsidi tahun lalu terhadap harga barang dan jasa lainnya telah berkurang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Dengan demikian, bahwa inflasi tahunan diperkirakan akan terus menurun ke depan, kecuali periode Maret dan April 2023 karena faktor musiman Ramadan dan perayaan Idul Fitri.

Kemudian, harga energi dan pangan global yang berada dalam tren menurun turut mendukung tren penurunan inflasi tersebut.

“Secara keseluruhan, kami memperkirakan inflasi akan berada di sekitar 3,60% pada akhir tahun 2023, memberikan ruang bagi BI untuk menahan kebutuhan kenaikan BI-7DRRR lebih lanjut,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi