KUALA LUMPUR. Harga crude palm oil (CPO) jatuh ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Desember turun sebesar 2,8% menjadi 2.475 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Ini merupakan level terendah untuk kontrak CPO yang paling aktif diperdagangkan sejak Juli 2010 lalu. Pada break pasar pukul 12.30 wakt Kuala Lumpur, kontrak yang sama berada di level 2.487 ringgit per ton,Jika dihitung, harga CPO sudah anjlok 16% pada kuartal III lalu. Penurunan tersebut menjadi yang terburuk sejak kuartal IV 2008 lalu. Aksi jual CPO terjadi setelah pasar bespekulasi bahwa cadangan CPO di Malaysia akan terus menanjak seiring memasuki masa panen. Sebelumnya, Dorab Mistry, director of Godrej International Ltd pada 23 September lalu meramal, cadangan CPO di Malaysia akan terus menanjak pada Oktober, November, dan Desember. Bahkan pada Januari 2013, cadangan CPO di Malaysia akan menembus rekor tertingginya sebanyak 3 juta ton. "Ada kondisi cadangan CPO yang berlebih, dan hal itu normal pada saat memasuki bulan September dan Oktober. Dua bulan itu merupakan masa produksi," papar Alan Lim Seong Chun, analis Kenanga Investment Bank Bhd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Memasuki panen, harga CPO terhempas
KUALA LUMPUR. Harga crude palm oil (CPO) jatuh ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Desember turun sebesar 2,8% menjadi 2.475 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Ini merupakan level terendah untuk kontrak CPO yang paling aktif diperdagangkan sejak Juli 2010 lalu. Pada break pasar pukul 12.30 wakt Kuala Lumpur, kontrak yang sama berada di level 2.487 ringgit per ton,Jika dihitung, harga CPO sudah anjlok 16% pada kuartal III lalu. Penurunan tersebut menjadi yang terburuk sejak kuartal IV 2008 lalu. Aksi jual CPO terjadi setelah pasar bespekulasi bahwa cadangan CPO di Malaysia akan terus menanjak seiring memasuki masa panen. Sebelumnya, Dorab Mistry, director of Godrej International Ltd pada 23 September lalu meramal, cadangan CPO di Malaysia akan terus menanjak pada Oktober, November, dan Desember. Bahkan pada Januari 2013, cadangan CPO di Malaysia akan menembus rekor tertingginya sebanyak 3 juta ton. "Ada kondisi cadangan CPO yang berlebih, dan hal itu normal pada saat memasuki bulan September dan Oktober. Dua bulan itu merupakan masa produksi," papar Alan Lim Seong Chun, analis Kenanga Investment Bank Bhd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News