Memasuki Pekan Liburan Nataru 2024/2025, Simak Proyeksi Rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pekan depan diperkirakan datar karena memasuki pekan libur natal dan tahun baru (nataru).

Adapun saat ini rupiah sudah memasuki level depresiasi-nya. Per Jumat (20/12), rupiah bertengger di Rp 16.222 per dolar Amerika Serikat atau turun 1,31% dalam sepekan. Sedangkan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) turun 1,77% dalam sepekan ke Rp 16.270 per dolar AS.

Kendati demikian jika dibandingkan sehari sebelumnya, rupiah terpantau menguat. Berdasarkan Bloomberg rupiah terapresiasi 0,55% dalam sehari. Sedangkan Jisdor mencatat rupiah menguat 0,04%  dibandingkan hari sebelumnya. 


Baca Juga: Rupiah Kembali Dibuka Melemah ke Rp 16.322 Per Dolar AS di Hari Ini (20/12)

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan pelemahan rupiah tidak lepas dari sentimen global, terutama Bank Sentral AS. Salah satunya keputusan Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuan 25 basis poin ke kisaran 4.25% - 4.50%. 

Di sisi lain Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan Bi Rate di level 6.0% sehingga rupiah sempat menguat dalam sehari.

Keputusan tersebut merupakan upaya BI untuk memastikan inflasi tetap terkendali, serta upaya untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan Amerika Serikat dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.

"Ke depan, BI akan terus mencermati pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi, serta dinamika kondisi yang berkembang, dalam mempertimbangkan ruang penurunan suku bunga kebijakan lebih lanjut," kata Nanang kepada KONTAN, Jumat (20/12). 

Selaras, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan bahwa rupiah di akhir perdagangan Jumat lalu terapresiasi karena BI melakukan intervesi di pasar spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder. Kendati demikian rupiah masih dalam jalur pelemahan. 

Baca Juga: IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah, Simak Proyeksi Pasar Saham hingga Akhir 2024

"BI telah melakukan intervensi, setelah sebelumnya Rupiah terdepresiasi signifikan karena pengumuman arah kebijakan the Fed ke depan yang cenderung menjadi sangat less-dovish," jelas Josua kepada KONTAN, Jumat (20/12).

Untuk sepekan depan Josua memperkirakan rupiah cenderung datar tetapi masih dalam level lemah. Sementara untuk Senin (23/12) proyeksinya di kisaran Rp 16.100 – Rp 16.200 per dolar AS.

Begitupun Nanang memproyeksi mata uang garuda bergerak datar sebab minimnya katalis serta memasuki libur Natal dan Tahun Baru. Sementara untuk Senin (23/12), Nanang memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang harga Rp 16.100 - Rp 16.240 per dolar AS. 

Selanjutnya: Harga Pangan di Gorontalo: Ikan Kembung dan Beras Premium Naik, Minggu (22/12)

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau Rutin untuk Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli