JAKARTA. Ekspektasi stimulus kembali antiklimaks. Dalam pidatonya, Jumat (31/8) waktu Amerika Serikat (AS), Ben Bernanke, pimpinan The Federal Reserve, tidak tegas-tegas menyebut quantitative easing tahap ketiga (QE3). Seperti pada pernyataannya terdahulu, Bernanke hanya menyebut, otoritas moneter di Negeri Paman Sam itu, menyiapkan langkah yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi AS, jika perlu. Rencana pelonggaran itu terkait dengan kondisi pasar tenaga kerja Amerika yang masih jalan di tempat. Kendati omongan Bernanke bersayap, "Pasar memberi respon positif," tutur Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, kemarin (2/9).
Membaca efek Bernanke bagi IHSG
JAKARTA. Ekspektasi stimulus kembali antiklimaks. Dalam pidatonya, Jumat (31/8) waktu Amerika Serikat (AS), Ben Bernanke, pimpinan The Federal Reserve, tidak tegas-tegas menyebut quantitative easing tahap ketiga (QE3). Seperti pada pernyataannya terdahulu, Bernanke hanya menyebut, otoritas moneter di Negeri Paman Sam itu, menyiapkan langkah yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi AS, jika perlu. Rencana pelonggaran itu terkait dengan kondisi pasar tenaga kerja Amerika yang masih jalan di tempat. Kendati omongan Bernanke bersayap, "Pasar memberi respon positif," tutur Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, kemarin (2/9).