JAKARTA. Kenaikan harga emas batangan produksi Logam Mulia mulai melambat. Mengutip situs resmi Logam Mulia, Jumat lalu (16/10), harga emas bikinan unit usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam) ini berhasil kembali naik ke Rp 601.000 per gram. Jadi, dalam sepekan terakhir, harga emas Antam cuma naik Rp 2.000 per gram. Harga jual kembali atau
buyback emas ini juga cuma terangkat Rp 2.000 per gram, menjadi Rp 525.000 per gram. Analis Cerdas Indonesia Berjangka Suluh Adil Wicaksono menyebut, harga emas Antam sedang berada di titik nadir. Level harga Rp 600.000 per gram merupakan indikator untuk melihat tren pergerakan selanjutnya.
Nantinya, bila emas Antam mampu terus bertahan di atas Rp 600.000 per gram, Suluh memprediksi, harganya akan terus menguat dalam rentang sempit. “Apalagi, pekan ini ada beberapa data ekonomi yang bisa jadi pendorong pergerakan,” jelas dia. Salah satunya adalah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI). Jika BI memutuskan mempertahankan suku bunga, rupiah bakal menguat dan menjegal harga emas. Pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) juga akan jadi penggerak harga emas. Jika inflasi AS sesuai harapan, dollar AS bisa menguat. Efek sampingnya, kurs rupiah merosot, sehingga harga emas Antam naik. Dus, analis menilai harga emas bisa bertahan di atas Rp 600.000 per gram. Naik tipis Hari ini (17/10), Suluh memprediksi harga emas Antam bisa naik lagi. “Rilis data ekonomi AS yang positif di akhir pekan lalu bisa memberi kekuatan bagi USD, sehingga rupiah tergerus,” jelas dia. Pekan lalu, AS antara lain mengumumkan angka penjualan ritel naik 0,6% di September. Bulan sebelumnya, penjualan ritel merosot 0,2%. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst Asia Tradepoint Futures, menambahkan, harga emas Antam cuma bakal naik tipis hingga akhir tahun nanti. Ia memperkirakan harganya akan bergulir di kisaran Rp 580.000–Rp 615.000 per gram, dengan asumsi kurs rupiah di Rp 12.980–Rp 13.100 per dollar AS. “Fokus pasar ke kenaikan suku bunga The Fed, kalau naik, posisi USD melesat dan pasar akan memburu USD,” kata Deddy. Efeknya, harga emas spot bisa jatuh tajam ke level US$ 1.200 per ons troi. Ini bakal menyeret turun harga emas Antam, meski pelemahannya akan terbatas akibat pelemahan rupiah. Jika kenaikan suku bunga The Fed gagal terjadi, harga emas spot bisa terbang. Tapi karena kurs rupiah naik, harga emas Antam akan melemah. “Karena emas Antam bergerak di antara dua sisi yang berlawanan, harga sulit bergerak lebih tinggi dari Rp 615.000 per gram di tahun ini,” ungkap Deddy.
Ia pun menyarankan pelaku pasar untuk melakukan aksi jual, karena harganya saat ini sudah cukup tinggi. Ini bisa jadi kesempatan mendulang keuntungan. Tapi, Suluh justru menyarankan pelaku pasar untuk beli emas Antam. “Sedang momentum koreksi, beli saja selama di kisaran Rp 590.000–Rp 600.000 per gram,” kata dia. Hitungan Suluh, di akhir 2016, harga emas Antam berkisar di Rp 600.000–Rp 625.000 per gram, dengan asumsi harga emas spot antara US$ 1.285–US$ 1.300 per ons troi dan kurs rupiah di Rp 13.000–Rp 13.200 per dollar AS. Sepanjang pekan ini, Suluh menghitung harga emas Antam akan bergerak di kisaran Rp 590.000–Rp 615.000 per gram. Sedang analisa Deddy, harga emas Antam akan bergulir di kisaran Rp 580.000– Rp 600.000 per gram. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie