Membaca kesehatan badan dari perubahan payudara



JAKARTA. Banyak wanita tak merasa puas dengan ukuran payudaranya. Ada yang berharap ukurannya bisa bertambah, tapi tak sedikit pula yang ingin memiliki payudara lebih kecil.

Di balik ukuran si bukit kembar ini, ternyata ada perubahan kondisi fisik yang sering tidak disadari. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar payudara menurut Prevention.com.

  1. Jika Anda merasa payudara membesar, biasanya itu karena berat badan yang bertambah, ini karena payudara sebagian besar terdiri dari sel lemak. Faktor lainnya adalah kehamilan, penggunaan kontrasepsi hormonal, atau perubahan hormonal terkait dengan siklus haid. Tak ada yang perlu dikhawatirkan, kecuali perlu mengganti bra.
  2. Sebaliknya, jika Anda merasa buah dada menyusut, kemungkinannya karena berat badan menurun atau kadar estrogen berkurang, mungkin karena Anda menggunakan pil KB hormonal atau akan memasuki masa menopause.
  3. Jika Anda merasa penurunan payudara itu bukan karena kedua hal tersebut, terutama jika diikuti dengan gejala rambut rontok, jerawat, dan tumbuh rambut di wajah, waspadai adanya sindrom polistik ovarium (PCOS). Kondisi tersebut terjadi karena tingginya hormon testosteron.
  4. Siklus menstruasi ikut memengaruhi bentuk dan ukuran payudara. Jika payudara Anda terasa bengkak, mungkin disebabkan perubahan hormonal sehingga payudara terisi cairan. Ini adalah hal yang normal.
  5. Selain itu, terkadang muncul benjolan di bagian bawah ketiak dekat payudara yang terasa nyeri jika tersenggol, terutama menjelang haid. Pada umumnya benjolan itu bukanlah tumor, terutama jika muncul menjelang haid dan bentuknya simetris.
  6. Bila Anda termasuk wanita yang memiliki payudara padat, ini berarti di dalamnya terdapat lebih banyak jaringan serat dan glandular, biasanya hasil mamografi untuk mendeteksi tumor tidak akurat. Hal itu karena jaringan payudara yang padat akan tampak berwarna putih pada hasil x-ray, mirip dengan tanda adanya kanker.
(Lusia Kus Anna)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto