Ramadan akan segera datang. Pintu rahmat, sebagaimana yang terdapat dalam sepuluh hari pertama, dibukakan. Jendela ampunan, seperti yang ada dalam sepuluh hari kedua, dibentangkan. Anugerah pembebasan dari siksa neraka, sebagaimana yang ada dalam sepuluh hari terakhir, dihamparkan. Manusia yang benar-benar beriman dan bertakwa tentu akan menyambut dengan suka cita bulan suci yang tiba setahun sekali tersebut. Inilah masa, untuk membersihkan pikiran dari nista. Inilah waktu, untuk menjernihkan hati dari bersitan dosa. Inilah saat, untuk mendisiplinkan perbuatan dari durhaka. Sebelum Ramadan tiba, Rasulullah SAW senantiasa menyampaikan khotbahnya agar para sahabat benar-benar mempersiapkann diri menyambut datangnya bulan yang agung tersebut. Berbagai keutamaan Ramadan diuraikan oleh Nabi Muhammad agar tidak ada hari, jam, dan menit, atau detik terlewatkan begitu saja tanpa ibadah kepada Allah SWT, tanpa mengabdi kepada Yang Maha segala-galanya tersebut. Pada bulan tersebut, nafas-nafas menjadi tasbih, tidur menjadi ibadah, segala amal diterima, dan doa-doa kita dikabulkan. Jangan lupa, musuh-musuh yang nyata dibelenggu. Apa khotbah yang disampaikan Nabi? Begini isinya: "Bermohonlah kalian kepada Allah, Tuhan kalian, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbing kalian untuk melaksankan puasa (shaum) dan membaca kitabNya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah pada bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan haus kalian, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekalah kepada kaum fakir dan miskin. Muliahkanlah orang tua-orang tua kalian, sayangilah yang muda, sambunglah tali persaudaraan kalian, jagalah lidah kalian, tahanlah pandangan kalian dari apa yang tidak halal kalian pandang dan peliharalah pendengaran kalian dari apa yang tidak halal kalian dengarkan.
Membakar nafsu di bulan Ramadan
Ramadan akan segera datang. Pintu rahmat, sebagaimana yang terdapat dalam sepuluh hari pertama, dibukakan. Jendela ampunan, seperti yang ada dalam sepuluh hari kedua, dibentangkan. Anugerah pembebasan dari siksa neraka, sebagaimana yang ada dalam sepuluh hari terakhir, dihamparkan. Manusia yang benar-benar beriman dan bertakwa tentu akan menyambut dengan suka cita bulan suci yang tiba setahun sekali tersebut. Inilah masa, untuk membersihkan pikiran dari nista. Inilah waktu, untuk menjernihkan hati dari bersitan dosa. Inilah saat, untuk mendisiplinkan perbuatan dari durhaka. Sebelum Ramadan tiba, Rasulullah SAW senantiasa menyampaikan khotbahnya agar para sahabat benar-benar mempersiapkann diri menyambut datangnya bulan yang agung tersebut. Berbagai keutamaan Ramadan diuraikan oleh Nabi Muhammad agar tidak ada hari, jam, dan menit, atau detik terlewatkan begitu saja tanpa ibadah kepada Allah SWT, tanpa mengabdi kepada Yang Maha segala-galanya tersebut. Pada bulan tersebut, nafas-nafas menjadi tasbih, tidur menjadi ibadah, segala amal diterima, dan doa-doa kita dikabulkan. Jangan lupa, musuh-musuh yang nyata dibelenggu. Apa khotbah yang disampaikan Nabi? Begini isinya: "Bermohonlah kalian kepada Allah, Tuhan kalian, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbing kalian untuk melaksankan puasa (shaum) dan membaca kitabNya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah pada bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan haus kalian, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekalah kepada kaum fakir dan miskin. Muliahkanlah orang tua-orang tua kalian, sayangilah yang muda, sambunglah tali persaudaraan kalian, jagalah lidah kalian, tahanlah pandangan kalian dari apa yang tidak halal kalian pandang dan peliharalah pendengaran kalian dari apa yang tidak halal kalian dengarkan.