Membandingkan kinerja BBNI, BBRI dan BMRI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang berlangsung sejak Maret membuat perekonomian melambat. Sektor keuangan pun tak luput terkena dampak pandemi ini, terutama industri perbankan. 

Kredit macet dan gagal bayar terus membayangi perbankan, baik bank BUMN, swasta dan bank daerah. Hal ini berdampak pada pendapatan dan laba perusahaan bank tersebut.

Tengok saja kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). BNI, BRI, dan Mandiri mencatatkan laba masing masing, Rp 4,5 triliun, Rp 10,2 triliun dan Rp 10,6 triliun pada semester I-2020. 


Ketiga saham tersebut juga sama-sama mencatatkan penurunan laba. Laba BBNI turun 42,3%, BBRI turun 36,9% dan BMRI turun 24,6%.  

Ket: kinerja dalam miliar rupiah

BBRI juga mengalami penurunan pendapatan bunga bersih 8,6% dibanding Juni 2019 menjadi Rp 36,5 triliun. Penurunan ini lebih dalam dibandingkan dengan BBNI dan BMRI yang masing-masing mengalami peningkatan 1,0% dan 0,3% dibandingkan pada Juni 2019.

Dari sisi laba dibandingkan dengan modal yang ditanamkan alias return on equity (ROE), BMRI mencatatkan perolehan terbaik. BMRI memiliki ROE lebih tinggi, di angka 5,61%. Sedangkan ROE BBRI dan BBNI sebesar 5,42% dan 3,97%. 

Jika dilihat dari price to book value (PBV), BBNI masih cukup murah. PBV bank tersebut sebesar 0,84 kali. Sementara PBV BBRI dan BMRI sebesar 2,33 kali dan BMRI 1,57 kali. 

Secara teknikal, BBNI masih belum mampu keluar dari sideways panjangnya, sehingga masih berpotensi kembali membentuk sideways. Sedang BBRI, terlihat dari chart, sudah keluar dari sideways panjangnya dan mulai membentuk uptrend. Untuk BMRI sudah memasuki anak tangga kedua dalam fase uptrend.

Untuk trading, BMRI memiliki chart yang lebih baik karena sudah masuk uptrend. Sedangkan untuk investasi, BBNI lebih menarik karena masih memiliki PBV yang lebih murah dibandingkan dengan BBRI dan BMRI. 

Ketiga saham tersebut masuk ke dalam daftar saham investasi EM Trade. Untuk investasi, EM Trade mereferensikan exposure 40% dari total modal investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata