Membangkang, Gubernur New York ogah membuka kota meski Trump menitahkan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan pada hari Selasa bahwa ia tidak akan mematuhi perintah apa pun yang mungkin diberikan oleh Presiden AS Donald Trump untuk membuka kembali negaranya dengan cara yang tidak aman selama wabah virus corona.

"Jika dia memerintahkan saya untuk membuka kembali dengan cara yang akan membahayakan kesehatan masyarakat negara bagian saya, saya tidak akan melakukannya," kata Cuomo dalam wawancara dengan CNN.

Mengutip Reuters, Trump mengatakan pada hari Senin bahwa dirinya percaya memiliki "otoritas total" atas negara dalam hal tanggapan virus corona AS, sikap yang tidak didukung oleh Konstitusi dan segera ditolak oleh para pakar hukum dan beberapa gubernur.


Baca Juga: Korban tewas virus corona AS mencapai puncak yakni 23.000 kasus

Cuomo mengatakan perintah semacam itu akan membuat tantangan konstitusional antara negara bagian dan pemerintah federal yang akan diajukan ke pengadilan.

"Dan hal terburuk yang bisa dia lakukan saat ini - bertindak diktator dan bertindak partisan, memecah belah. Jauhkan politik dari hal ini," katanya, merujuk pada ajang pemilihan presiden yang akan datang di AS.

Baca Juga: Ramalan suram ekonomi AS: PDB akan terkontraksi 30% pada kuartal kedua, 5% pada 2020

Cuomo mengatakan para pendiri negara sudah menyelesaikan masalah ini.

"Kami memiliki argumen ini. Itu sudah dilakukan sejak lama. Orang-orang dengan nama Hamilton, Jefferson, Madison, dan Washington. Dan mereka menyimpulkan ini. Mereka menulis dokumen yang disebut Konstitusi Amerika Serikat. Dikatakan pemerintah federal tidak memiliki kekuasaan absolut. Itu bertolak belakang dengan apa yang dikatakan presiden. Dikatakan itu akan menjadi raja," tegas Cuomo.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie