Berawal dari beasiswa program kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI), Haniva Az Zahra dituntut membuat program social entreupreneur. Itu membuat mahasiswa lulusan Psikologi, UI ini menjadi seseorang yang lebih peduli pada kondisi sekitar. Wanita berhijab yang akrab dipanggil Zahra ini bersama lima teman lainnya di UI pun memutuskan untuk memberdayakan ibu-ibu yang mencari nafkah dari pekerjaan menyapu jalan di sekitar kampusnya. "Mereka itu gajinya kecil. Hanya sekitar Rp 700.000 per bulan," ungkap Zahra. Dia membuat bisnis kerajinan tangan buket bunga berbahan dasar kain flanel. Ide tersebut ia dapatkan dari salah seorang anggota bisnisnya yang bernama Rahma Ayudya. Rahma memang hobi membuat kerajinan tangan.
Memberdayakan wanita penyapu jalan di sekitar UI
Berawal dari beasiswa program kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI), Haniva Az Zahra dituntut membuat program social entreupreneur. Itu membuat mahasiswa lulusan Psikologi, UI ini menjadi seseorang yang lebih peduli pada kondisi sekitar. Wanita berhijab yang akrab dipanggil Zahra ini bersama lima teman lainnya di UI pun memutuskan untuk memberdayakan ibu-ibu yang mencari nafkah dari pekerjaan menyapu jalan di sekitar kampusnya. "Mereka itu gajinya kecil. Hanya sekitar Rp 700.000 per bulan," ungkap Zahra. Dia membuat bisnis kerajinan tangan buket bunga berbahan dasar kain flanel. Ide tersebut ia dapatkan dari salah seorang anggota bisnisnya yang bernama Rahma Ayudya. Rahma memang hobi membuat kerajinan tangan.