JAKARTA. Selama setahun terakhir, telepon pintar (smartphone) BlackBerry menjadi salah satu impian penggemar gadget. Operator seluler punya andil memperluas pasar pengguna BlackBerry ini dengan program bundel.Sejauh ini, tiga operator seluler berlomba memasarkan BlackBerry. Indosat, misalnya, sampai tahun depan pasang target bisa menjaring 100.000 pelanggan lewat BlackBerry on Demand dan software BlackBerry Unite. Telkomsel juga menargetkan menjaring 70.000 pelanggan BlackBerry, sementara Exelcomindo tidak mau muluk-muluk dengan menargetkan 10.000 pelanggan tahun ini.Sasaran penjualan mereka adalah para pelanggan di kota besar seperti Jakarta. "Selain itu Surabaya dan Makassar merupakan kota yang banyak menggunakan bundling BlackBerry," ucap Hendri Mulya Sjam, Vice President Product & Mobile Data Service PT Telkomsel. Hampir 50% pengguna bundling BlackBerry XL ada di Jakarta. "Sisanya, di Bandung, Surabaya, dan Medan," ujar Handono Warih, Manager Internet Retail & BlackBerry PT Excelcomindo Pratama.
Membidik Pelanggan Data Lewat Bundel BlackBerry
JAKARTA. Selama setahun terakhir, telepon pintar (smartphone) BlackBerry menjadi salah satu impian penggemar gadget. Operator seluler punya andil memperluas pasar pengguna BlackBerry ini dengan program bundel.Sejauh ini, tiga operator seluler berlomba memasarkan BlackBerry. Indosat, misalnya, sampai tahun depan pasang target bisa menjaring 100.000 pelanggan lewat BlackBerry on Demand dan software BlackBerry Unite. Telkomsel juga menargetkan menjaring 70.000 pelanggan BlackBerry, sementara Exelcomindo tidak mau muluk-muluk dengan menargetkan 10.000 pelanggan tahun ini.Sasaran penjualan mereka adalah para pelanggan di kota besar seperti Jakarta. "Selain itu Surabaya dan Makassar merupakan kota yang banyak menggunakan bundling BlackBerry," ucap Hendri Mulya Sjam, Vice President Product & Mobile Data Service PT Telkomsel. Hampir 50% pengguna bundling BlackBerry XL ada di Jakarta. "Sisanya, di Bandung, Surabaya, dan Medan," ujar Handono Warih, Manager Internet Retail & BlackBerry PT Excelcomindo Pratama.