Membikin kabel optik di pinggir tol



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memang tengah giat memodernisasi jaringan (akses network) dengan memasang kabel fiber optik. Selain mengembangkan proyek sendiri, perusahaan yang familiar dengan nama Telkom itu membuka peluang bekerjasama dengan perusahaan lain.

Gayung pun bersambut. PT Jasa Marga (Persero) Tbk rupanya tengah ngebet ingin menjajal lini bisnis anyar di bidang jaringan kabel fiber optik. Jadilah, kedua perusahaan plat merah itu bersepakat membangun bisnis itu.

Untuk mewujudkan rencana itu, Telkom dan Jasa Marga akan membikin perusahaan patungan. Saat ini kongsi bisnis kedua perusahaan itu telah sampai pada tahap pembahasan rencana bisnis. "Saat ini masih membahas rencana bisnis, mudah-mudahan perushaaan patungan ini bisa berdiri pada akhir tahun nanti," harap Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia Arief Yahya, Rabu (1/10).


Dihubungi secara terpisah, Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansyah mengatakan jika inisiasi pembangunan perusahaan patungan itu berasal dari kedua belah perusahaan. "Joint venture ini menunjukkan keseriusan kami untuk serius menggenjot bisnis non-tol. Kami ingin serius di bisnis properti, serat optik dan pemeliharaan tol," beber Reynaldi.

Pada tahap awal perusahaan patungan Telkom dan Jasa Marga akan membangun sekitar 400 kilometer (km) kabel serat optik. Lokasi pembangunan jaringan itu adalah sekitar tol milik Jasa Marga. 

Lantaran masih dalam tahap pembahasan, Arief hanya bisa menyebutkan jika porsi kepemilikan saham Telkom dan Jasa Marga pada perusahaan patungan itu nanti relatif berimbang. "Kalau untuk investasinya, masih dihitung. Namun secara kasar jika membangun 400 km dibutuhkan dana sekitar Rp 100 miliar," ungkap Arief.

Tak terkait e-toll

Jika target pembentukan perusahaan patungan itu terealisasi pada akhir tahun, perusahaan patungan itu akan memulai pembangunan jaringan kabel serat optik pada tahun depan. Perkiraan Telkom, pembanguna jaringan itu rampung dalam waktu setahun.

Sayangnya Telkom belum bisa membagikan informasi target pendapatan. Dus, tak ketahuan bagaimana skema bagi hasil antara perusahaan berkode TLKM di Bursa Efek Indonesia itu dengan Jasa Marga, kelak pasca jaringan kabel serat optik beroperasi.

Setali tiga uang, Jasa Marga juga merahasikan informasi ekspektasi kongsi bisnisnya bersama Telkom. Reynaldi tak mengungkapkan bidikan pendapatan Jasa Marga di bisnis yang digelutinya itu.

Yang pasti dalam jalinan kerjasama bersama, Telkom hanya berkecimpung dalam pengembangan bisnis kabel serat optik saja.  "Kami tidak akan mengurusi e-toll karena e-toll adalah hal yang berbeda, bukan infrastruktur," tegas Arief.

Sekadar mengingatkan, sebelumnya KONTAN pernah memberitakan Jasa Marga menggandeng Telkom untuk menggarap sistem di gerbang tolnya atau on board unit (OBU). Oleh karenanya, Telkom berkepentingan menggarap sistem electronic road pricing (ERP).

Gencar pengembangan kabel serat optik Telkom juga terlihat dengan aksi perusahaan melalui anak perusahannya, Telkom Akses yang menggandeng PT Abhimata Citra Abadi dan konsorsium Fiberhome Technologies Indonesia. Kerjasama itu untuk mempercepat pengadaan pemasangan 10 gigabit capable passive optical network (XGPON) demi penetrasi broadband di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina