JAKARTA. Pengguna kendaraan bermotor yang terus bertambah semakin membuka peluang bagi bisnis bengkel, penjualan sparet part dan cuci motor. Tak heran, banyak pelaku usaha yang mengincar peruntungan dari bisnis tersebut. Salah satunya, Power Force yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah.Marsudi Wibowo mendirikan usaha tersebut di bawah bendera PT Segoro Mas Abadi pada Maret 2013. Ia mengusung konsep 3 in 1, artinya dalam satu gerai menawarkan jasa bengkel, cuci motor, sekaligus penjualan suku cadang berkonsep swalayan. Manajer Operasional Power Force, Purwono menyebut, konsep tersebut sengaja dibuat sebagai bagian layanan one stop service. "Setelah servis motor, kami beri cuci motor gratis. Tapi, kalau mau cuci saja, tarifnya Rp 7.000," paparnya.Tarif servis di bengkel mulai dari Rp 25.000 hingga jutaan rupiah, tergantung jenis servis atau modifikasi. Adapun, di swalayan Power Force menjual aneka suku cadang mulai dari baut, mur, knalpot, shockbreaker hingga perlengkapan berkendara. Harganya berkisar Rp 1.000-Rp 1,2 juta per unit.Sejak pertama kali beroperasi, Power Force langsung menawarkan kemitraan. Purwono mengakui belum memiliki mitra. Saat ini, baru ada satu gerai Power Force milik pusat.Tertarik menjajal usaha ini? Siapkan modal Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. Besaran investasi tergantung luas tempat dan jasa servis yang akan ditawarkan mitra. "Contoh untuk investasi Rp 500 juta, bengkelnya harus muat untuk empat backlift, dan dua hidraulis untuk cuci motor," jelas Purwono. Untuk model seperti itu dibutuhkan tempat seluas 144 meter persegi (m2).Balik modal dua tahunMengacu gerai Power Force yang sudah beroperasi, Purwono mengklaim, bisa menghasilkan omzet berkisar Rp 2 juta - Rp 3 juta sehari. Artinya, dalam sebulan bisa meraup omzet Rp 60 juta sampai Rp 90 juta.Apabila target keuntungan bersih sebesar 20% bisa tercapai, mitra bisa balik modal dalam 2-3 tahun. Menurut Purwono, pihak pusat akan mengutip biaya royalti 5% setiap bulan, jika target omzet mitra tercapai.Pengamat Waralaba, Pietra Sarosa menilai, konsep bisnis yang diusung Power Force bisa jadi sangat menarik. Bisnis seperti ini pun punya peluang sangat besar, sebab populasi kendaraan bermotor di Indonesia semakin banyak setiap tahun.Menurutnya, Power Force akan mendapatkan kesempatan yang bagus, jika memilih lokasi bengkel yang tepat dan konsisten terhadap kualitas layanannnya. Terkait tawaran kemitraan, Pietra mencermati, dengan besaran investasi yang ditawarkan lebih membidik masyarakat dari kalangan atas. Ia menyarankan, calon mitra mencermati betul track record franschisor dan kinerja bengkel yang sudah beroperasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Membongkar peluang bisnis bengkel 3 in 1
JAKARTA. Pengguna kendaraan bermotor yang terus bertambah semakin membuka peluang bagi bisnis bengkel, penjualan sparet part dan cuci motor. Tak heran, banyak pelaku usaha yang mengincar peruntungan dari bisnis tersebut. Salah satunya, Power Force yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah.Marsudi Wibowo mendirikan usaha tersebut di bawah bendera PT Segoro Mas Abadi pada Maret 2013. Ia mengusung konsep 3 in 1, artinya dalam satu gerai menawarkan jasa bengkel, cuci motor, sekaligus penjualan suku cadang berkonsep swalayan. Manajer Operasional Power Force, Purwono menyebut, konsep tersebut sengaja dibuat sebagai bagian layanan one stop service. "Setelah servis motor, kami beri cuci motor gratis. Tapi, kalau mau cuci saja, tarifnya Rp 7.000," paparnya.Tarif servis di bengkel mulai dari Rp 25.000 hingga jutaan rupiah, tergantung jenis servis atau modifikasi. Adapun, di swalayan Power Force menjual aneka suku cadang mulai dari baut, mur, knalpot, shockbreaker hingga perlengkapan berkendara. Harganya berkisar Rp 1.000-Rp 1,2 juta per unit.Sejak pertama kali beroperasi, Power Force langsung menawarkan kemitraan. Purwono mengakui belum memiliki mitra. Saat ini, baru ada satu gerai Power Force milik pusat.Tertarik menjajal usaha ini? Siapkan modal Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. Besaran investasi tergantung luas tempat dan jasa servis yang akan ditawarkan mitra. "Contoh untuk investasi Rp 500 juta, bengkelnya harus muat untuk empat backlift, dan dua hidraulis untuk cuci motor," jelas Purwono. Untuk model seperti itu dibutuhkan tempat seluas 144 meter persegi (m2).Balik modal dua tahunMengacu gerai Power Force yang sudah beroperasi, Purwono mengklaim, bisa menghasilkan omzet berkisar Rp 2 juta - Rp 3 juta sehari. Artinya, dalam sebulan bisa meraup omzet Rp 60 juta sampai Rp 90 juta.Apabila target keuntungan bersih sebesar 20% bisa tercapai, mitra bisa balik modal dalam 2-3 tahun. Menurut Purwono, pihak pusat akan mengutip biaya royalti 5% setiap bulan, jika target omzet mitra tercapai.Pengamat Waralaba, Pietra Sarosa menilai, konsep bisnis yang diusung Power Force bisa jadi sangat menarik. Bisnis seperti ini pun punya peluang sangat besar, sebab populasi kendaraan bermotor di Indonesia semakin banyak setiap tahun.Menurutnya, Power Force akan mendapatkan kesempatan yang bagus, jika memilih lokasi bengkel yang tepat dan konsisten terhadap kualitas layanannnya. Terkait tawaran kemitraan, Pietra mencermati, dengan besaran investasi yang ditawarkan lebih membidik masyarakat dari kalangan atas. Ia menyarankan, calon mitra mencermati betul track record franschisor dan kinerja bengkel yang sudah beroperasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News