Membuat Perencanaan Keuangan yang Mudah di Umur 20-an (Bagian 1)



KONTAN.CO.ID - Selamat bagi Anda yang telah memasuki usia kepala dua. Memasuki usia kepala dua bisa dibilang decade emas dalam kehidupan. Pada usia ini biasanya ada yang baru saja lulus dari universitas, mendapatkan pekerjaan pertama. Sebagian yang beruntung sudah menikah, memiliki rumah pertama atau mobil pertama. Intinya pada usia 20-an sudah dikatakan sebagai orang yang dewasa secara moral dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar.

Namun pada usia 20-an Sebagian besar memiliki masalah yang sama, hanya berbeda jumlahnya, memulai dari mana, atau Solusi untuk semua ini bagaimana. Nah, apa nama masalahnya? Masalah itu namanya uang. Uang menjadi masalah yang kian pelik di usia kepala dua, baik dua puluhan awal, tengah atau akhir, mulai dari cara mengelola, memilih investasi, mengerti asuransi hingga bagaimana cara menumbuhkembangbiakkan penghasilan yang diperoleh.

Semua masalah uang ini sebenarnya akan mudah dilalui jika Anda memiliki ilmunya. Sayangnya belum ada kurikulum formal yang membahas bagaimana cara uang bekerja, mengelola uang hingga cara membayar pajak. Akibat ketidaktahuan tersebut ditambah segelintir masalah keuangan dan pembahasan keuangan yang sulit dimengerti, sehingga memicu rasa acuh tak acuh terhadap uang.


Baca Juga: Kapan Anda Perlu Melakukan Perencanaan Keuangan?

Nah, di sinilah pentingnya mengawali membuat perencanaan keuangan saat memasuki usia 20-an. Hal ini bertujuan agar saat Anda memasuki usia 30-an tidak lagi memiliki PR keuangan yang semestinya sudah Anda siapkan sejak usia 20-an.

Aidil Akbar Madjid, perencana keuangan membagikan cara membuat perencanaan keuangan yang mudah bagi Anda saat memasuki usia 20-an. Berikut ini langkah-langkahnya:

1.Tentukan hanya satu (1) tujuan keuangan Banyak orang kesulitan membuat perencanaan keuangan karena mereka memulai semuanya bersamaan. Tentu kita tidak menampik ada orang dengan kemampuan multitasking, seseoreng yang bisa mengerjakan banyak hal secara bersamaan. Namun tidak semua orang memiliki kemampuan seperti ini. “Pilih satu tujuan keuangan yang ingin Anda capai dalam jangka pendek dulu sebagai latihan.”ujar Aidil.

Mulailah seperti mau punya tabungan dan sisa uang di akhir bulan. Tujuan keuangannya seperti itu. Caranya bagaimana? Mulai disiplin lakukan pengelolaan pengeluaran selama 30 hari, catat pengeluarannya kalau perlu, agar Anda bisa memonitor arah pengelolaan keuangan Anda, setiap hari mengarah ke arah tujuan akhir di akhir bulan atau tidak. Kalau tidak, kenapa? Bagaimana cara mengatasinya? Lakukan hal tersebut secara berulang sampai tercipta konsistensi.

Ketika Anda sudah bisa konsisten dengan tujuan keuangan jangka pendek, maka Anda bisa meningkatkan target berikutnya dengan tujuan keuangan yang lebih panjang jangka waktunya. Seiring waktu Anda akan mulai bisa konsisten dengan beberapa tujuan jangka pendek dan nantinya juga mampu untuk tujuan keuangan jangka panjang. Asal Anda konsisten mengelola uang Anda.

Baca Juga: Yuk Disiplin dengan Alokasi Anggaran Keuangan

2. Buat anggaran atau pencatatan pengeluaran selama 3 bulan terakhir Buatlah anggaran belanja bulanan atau mingguan. Tingkat akurat anggaran akan lebih tinggi jika Anda mau meluangkan waktu setidaknya minimal  3 bulan ke depan.

Hal ini untuk mendisiplinkan Anda dalam melakukan pencatatan pengeluaran, tujuannya untuk memastikan seberapa besar pengeluaran Anda pada pos-pos alokasi tertentu. Jika Anda sudah tahu pasti pengeluaran bulanan Anda untuk apa saja, maka seharusnya persoalan pengeluaran bulanan Anda sudah selesai. Anda tinggal menjalankan secara konsisten anggaran yang sudah Anda buat sesuai dengan kebutuhan Anda.

Setelah anggaran dan pencatatan pengeluaran bulanan bisa dijalankan secara konsisten, kini Anda bisa mengetahui sisa uang dari penghasilan bulanan Anda dengan pengeluaran. Sisa uang inilah yang kita alokasikan untuk satu tujuan keuangan tadi.

Setelah itu Anda tidak pusing lagi menjaga pengeluaran dan alokasi uang untuk tujuan keuangan Anda. Sekarang Anda tinggal konsisten dan belajar cara mempercepat tujuan keuangan. Hal ini tergantung kebutuhan Anda, bisa mengasah kemampuan sesuai dengan pekerjaan Anda atau Anda juga bisa dengan mengikuti kelas-kelas investasi yang diselenggarakan oleh lembaga atau institusi keuangan.

Baca Juga: Yuk Jadi Milenial yang Cerdas Finansial

Sebagai bekal Anda di dalam membuat tujuan keuangan, maka ada metode SMART yang bisa Anda terapkan berikut ini: 1.Spesifik, membuat tujuan keuangan harus jelas, menggunakan kata-kata yang lugas dan tidak mengandung makna ganda 2.Measurable (terukur) hasil yang akan dicapai, dalam bentu angka dan mata uang yang jelas. 3.Attainable (dapat dicapai), tujuan keuangan tidak selalu hanya satu, ada kalanya tujuan keuangan itu terdiri dari beberapa hal dalam tenggat waktu yang sama. Jika hal ini terjadi, maka seharusnya ada skala prioritas, yang mana yang akan diprioritaskan pencapaiannya jika ternyata kondisi yang terjadi tidak sesuai harapan. 4.Realistic, membuat tujuan keuangan seharusnya tidak terlalu muluk dan mempertimbangkan kemampuan yang ada. Tujuan keuangan yang terlalu muluk justru dapat membuat frustasi atau bahkan terjebak dalam situasi keuangan yang lebih buruk akibat utang. 5. Timely (jangka waktu) yang jelas, kapan tujuan keuangan tersebut akan dicapai.

Nah, semoga Anda yang hendak membuat perencanaan keuangan bisa memulai dari langkah awal yang sederhana ini.

Baca Juga: Pentingnya Ilmu Perencanaan Keuangan bagi Keluarga Anda

Selanjutnya: Biaya Investasi Mahal Bikin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5%

Menarik Dibaca: Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Senin-Minggu, 23-29 September 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti