Membubungnya harga gula, daging dan susu memicu kenaikan inflasi dunia



PARIS. Harga pangan dunia meningkat di bulan Juni kemarin. Beberapa komoditi pangan seperti gula, daging dan susu berkontribusi terhadap kenaikan inflasi sehingga mendorong bank-bank sentral di dunia untuk menaikkan suku bunganya.Laporan FAO menyatakan, indeks 55 komoditi pangan pada Juni 2011 naik menjadi 233,8 poin dari 231,4 poin di Mei 2011. Jose Graziano da Silva Director General Elect FAo mengatakan, harga pangan masih akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. "Ini akan berjalan untuk waktu lama," ujarnya. Kemarin (7/7) Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya di tahun ini. Sementara China pun menaikkan suku bunga bank sehari sebelumnya. "Kami belum melihat adanya penurunan harga," ujar Abdolreza Abbassian Senior Ekonom FAO. Oxfam International pernah memprediksi jika tidak ada usaha meningkatkan pasokan, harga bahan baku pokok termasuk jagung akan menanjak hingga dua kali lipat dalam dua dekade ke depan. FAO memberi estimasi, produksi pangan dunia akan naik 70% di 2050 seiring dengan tumbuhnya populasi menjadi 9,2 miliar, naik dari estimasi sebanyak 6,9 miliar di 2010. Produksi pangan tak bisa mengimbangi naiknya populasi manusia. Pertumbuhan produksi pertanian akan melambat di 2020 hanya 1,7% per tahun, di banding dekade sebelumnya yang bisa tumbuh 2,6%. Dengan terbatasnya produksi pangan di dalam negeri, banyak negara yang akhirnya meningkatkan impornya. FAO menghitung, tahun ini negara-negara di dunia termasuk Indonesia akan menghabiskan dana hingga US$ 1,29 triliun untuk mengimpor makanan. Ini merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini