KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kemudahan pembukaan rekening simpanan melalui aplikasi
mobile banking dan
super app, membuat nasabah ritel perorangan memiliki banyak rekening bank. Hal ini bisa berpotensi menjadi rekening pasif (
dormant) dan berdampak pada masalah efisiensi operasional bank.
Ryan (29) misalnya, seorang karyawan swasta di Jakarta memiliki 7 rekening bank yang berbeda, namun hanya 2 rekening bank yang secara aktif ia gunakan untuk bertransaksi dan menempatkan dana simpanannya, sisanya menjadi rekening pasif.
"Awalnya karena tertarik dengan berbagai tawaran promosinya dan iseng ingin coba juga fitur layanannya, makanya
download dan buka rekening, tapi setelah digunakan dan membandingkan beberapa apps bank, saya hanya nyaman menggunakan 2 rekening saja untuk aktif bertransaksi," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (7/1).
Baca Juga: Sudah Blokir 8.500 Rekening untuk Judol, OJK Soroti Pemanfaatan Rekening Dormant Sementara itu sejumlah bank tidak menampik adanya potensi rekening
dormant seiring dengan kemudahan dalam membuka rekening bank saat ini. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, bank yang memiliki super app Livin' ini menilai adanya rekening
dormant merupakan hal yang umum terjadi di industri perbankan.
"Kami menyadari adanya potensi terjadinya rekening pasif atau
dormant yang merupakan hal umum di industri perbankan. Selama tahun 2024, kami mencatat bahwa jumlah rekening
dormant mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya," ungkap Evi Dempowati, Senior Vice President Retail Deposit Products and Solution Bank Mandiri kepada Kontan, Selasa (7/1).
Penurunan tersebut berkat inisiatif Bank Mandiri dalam mendorong nasabah untuk lebih aktif memanfaatkan rekening mereka melalui program-program seperti promo transaksi digital seperti
cashback dan berbagai fitur baru. Bank Mandiri juga terus memonitor tren rekening pasif dan secara aktif mengelola portofolio rekening, termasuk mengedukasi nasabah agar rekening tetap aktif
Evi menyebut, porsi rekening
dormant di Bank Mandiri hanya di bawah 10% dari total rekening yang ada di Bank Mandiri. Adapun per September 2024, jumlah nasabah atau pengguna Livin tercatat sebanyak 27,3 juta user.
"Pada dasarnya, rekening
dormant tidak memberikan kerugian langsung yang signifikan terhadap Bank Mandiri. Namun, kami memahami bahwa rekening
dormant dapat mengurangi efisiensi operasional, terutama dalam pengelolaan database dan beban administrasi," ungkap Evi.
Bank Mandiri juga terus melakukan optimalisasi dengan menggunakan teknologi berbasis
data analytics untuk mengelola rekening
dormant secara lebih efektif dan efisien melalui program-program kampanye agar nasabah melakukan re-aktivasi kembali rekeningnya.
Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang memiliki super app BRImo, melihat kebijakan rekening
dormant bertujuan untuk melindungi nasabah dari risiko penyalahgunaan rekening karena rekening yang tidak aktif cenderung lebih rentan terhadap aktivitas yang tidak diinginkan ataupun tindakan penipuan.
Baca Juga: Apa Itu Rekening Dormant? Ini Arti dan Cara Aktivasi Kembali Akun Nasabah "Dengan menandai rekening yang tidak aktif, bank dapat mengelola data nasabah dengan lebih efisien. Adapun rekening dormant tidak memberikan dampak finansial secara signifikan terhadap BRI," ungkap Andrijanto, Direktur Retail Funding and Distribution BRI kepada Kontan.
Sayangnya ia tak merinci berapa banyak jumlah rekening
dormant di BRI. Namun Andrijanto memastikan BRI telah mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan untuk memastikan rekening
dormant dikelola sesuai dengan standar yang berlaku. Di samping itu nasabah dapat mengaktifkan kembali rekening
dormant dengan mengunjungi Unit Kerja BRI terdekat, membawa dokumen Identitas diri dan Bukti Kepemilikan Rekening.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai bank swasta terbesar di Indonesia dengan jumlah nasabah lebih dari 40 juta, juga tidak luput dari rekening
dormant. Meski begitu EVP Corporate Communication and Responsibility BCA Hera F. Haryn menyatakan, rekening
dormant di BCA relatif kecil jumlahnya.
"Rekening pasif atau
dormant (di BCA), porsinya relatif kecil dibandingkan total rekening secara keseluruhan," ungkap Hera.
Baca Juga: Cek Ciri-Ciri Rekening yang Rentan Dipakai untuk Tindak Kriminal ala OJK Rekening dormant di bank digital Bank dengan layanan digital (bank digital) yang oeprasionalnya tanpa kantor cabang, juga tidak luput dari fenomena rekening
dormant. PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) misalnya, yang mencatat total nasabah sebanyak 911.000 yang juga merupakan pengguna aplikasi Raya
Direktur Keuangan Bank Raya, Rustati Suri Pertiwi mengatakan, dari total jumlah nasabah tersebut, hanya sekitar 27% yang merupakan pengguna aktif, dan sisanya adalah rekening pasif atau
dormant.
"Hingga saat ini, Bank Raya belum melihat dampak beban yang signifikan dari jumlah nasabah yang tidak aktif. Namun secara berkala, Bank Raya tetap mengevaluasi portfolio nasabah yang tidak aktif ini untuk memitigasi potensi risiko dan mengevaluasi potensi efisiensi," ungkapnya kepada Kontan.
Di sisi lain, Tiwi melihat hal ini merupakan potensi yang terus digali, dengan cara mendorong penetrasi produk Bank Raya secara optimal dengan terus memperkenalkan fitur-fitur yang relevan dengan kebutuhan nasabah untuk meningkatkan jumlah rekening.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih