Memburu Dividen di Luar Sektor Perbankan



 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen segera tiba, selain dividen menanti dividen dari sektor perbankan para pemburu dividen juga bisa menanti pembagian dividen di luar sektor keuangan lainnya. 

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas mencermati dari penghuni indeks High Dividend20 dividen pertambangan dan konsumen masih menarik untuk dicermati.

"Sejauh ini kinerja emiten di sektor konsumen juga mulai pulih dan terjaga, begitu pula dengan sektor pertambangan," kata dia kepada Kontan, Minggu (18/2). 


Baca Juga: Proyek IKN Berpotensi Lanjut, Simak Dampaknya Bagi Emiten BUMN Karya

Dari sektor konsumen, Nico menilai pembagian dividen dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menarik untuk dicermati. 

Kemudian dari sektor pertambangan, investor dapat mencermati pembagian dividen dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

 
UNTR Chart by TradingView

"Jika tujuannya hanya fokus mencari dividen, maka yield dividen di atas 5% masih menarik untuk dicermati. Jika tujuannya mencari capital gain, pertumbuhan fundamental juga perlu perhatikan," ucap Nico.

Baca Juga: Giliran Investor Diguyur Dividen Emiten BUMN

Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mencermati dari emiten pelat merah, potensi pembagian dividen dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga menarik untuk dicermati.

"Kami memproyeksikan Jasa Marga akan membukukan kinerja yang positif sepanjang 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini akan berdampak kepada pembagian dividen," katanya.

Memang jika dicermati, JSMR bukan emiten yang rajin untuk menebar dividen. Namun JSMR sudah mengumumkan rencananya untuk membagikan sekitar 20% dari laba bersih. 

Baca Juga: Menilik Potensi Pembagian Dividen dari Emiten BUMN di Tahun Ini

Sebagai informasi, Per September 2023, laba bersih JSMR tercatat sebesar Rp 5,97 triliun. Pada periode sama tahun lalu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli