KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sajian data yang mengecewakan dari kawasan Uni Eropa berhasil meruntuhkan kekuatan mata uang euro. Meski sempat unggul di awal sesi, euro tersungkur di hadapan poundsterling karena capaian inflasi bulan Desember yang memburuk. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/1), pasangan EUR/GBP melemah 0,46% ke level 0,8864. Data inflasi bulan Desember tercatat melemah di level 1,4% dari bulan sebelumnya yang mencapai level 1,5%. Sedangkan inflasi inti masih stabil pada level 0,9%. Padahal awalnya telah diperkirakan terjadinya perbaikan ke level 1%. “Kalau inflasi jatuh di bawah ekspektasi ini menjadi tekanan buat euro,” ujar Nizar Hilmy, Analis PT Soe Gee Futures kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu. Menurutnya koreksi ini wajar terjadi karena euro sudah cukup menguat sejak awal Desember. Penyataan pejabat European Central Bank (ECB) beberapa waktu lalu yang memberi sinyal program stimulus bisa saja berakhir tahun ini seolah telah meningkatkan ekspektasi Zona Euro akan segera menyusul Amerika Serikat (AS) yang sudah terlebih dahulu menaikkan suku bunga acuannya.
Memburuknya inflasi Uni Eropa menekan euro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sajian data yang mengecewakan dari kawasan Uni Eropa berhasil meruntuhkan kekuatan mata uang euro. Meski sempat unggul di awal sesi, euro tersungkur di hadapan poundsterling karena capaian inflasi bulan Desember yang memburuk. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/1), pasangan EUR/GBP melemah 0,46% ke level 0,8864. Data inflasi bulan Desember tercatat melemah di level 1,4% dari bulan sebelumnya yang mencapai level 1,5%. Sedangkan inflasi inti masih stabil pada level 0,9%. Padahal awalnya telah diperkirakan terjadinya perbaikan ke level 1%. “Kalau inflasi jatuh di bawah ekspektasi ini menjadi tekanan buat euro,” ujar Nizar Hilmy, Analis PT Soe Gee Futures kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu. Menurutnya koreksi ini wajar terjadi karena euro sudah cukup menguat sejak awal Desember. Penyataan pejabat European Central Bank (ECB) beberapa waktu lalu yang memberi sinyal program stimulus bisa saja berakhir tahun ini seolah telah meningkatkan ekspektasi Zona Euro akan segera menyusul Amerika Serikat (AS) yang sudah terlebih dahulu menaikkan suku bunga acuannya.