Memeras laba dari kepuasan pelanggan laundry kiloan



Makin banyak orang yang ingin hidup praktis di kehidupan yang serba-modern ini. Maka, untuk urusan pencucian baju pun, banyak orang menyerahkannya pada pihak ketiga lantaran hidup tersita oleh kesibukan kerja. Nah, salah satu pilihan, tentu saja, menggunakan jasa cuci alias laundry. Buntutnya, banyak usaha laundry atawa binatu bermunculan, terutama di kota-kota besar. Meski jumlahnya sudah banyak, Khris Gajahera melihat adanya peluang di bisnis ini. Ia pun membuka usaha laundry bernama Extraqilo Laundry di Batam sejak 2008. Setahun kemudian, Khris menawarkan waralaba Eztraqilo. Kini, dua tahun berselang, Khirs sudah memiliki 35 gerai binatu. Dari seluruh gerai itu, 27 gerai Extraqilo Laundry merupakan milik terwaralaba yang sudah tersebar di 10 kota besar. Berpusat di Batam, Extraqilo Laundry banyak buka gerai di Sumatra, seperti Tanjung Pinang, Pekanbaru, Bengkalis, Dumai, dan Musi Banyuasin. Adapun di Pulau Jawa, Extraqilo baru ada di Jakarta. Salah satu kunci sukses Khris mengembangkan waralaba laundry ini adalah ia selalu memperhatikan lokasi gerai baru. Ada tiga hal yang menurutnya perlu dipertimbangkan dari pemilihan lokasi. Pertama, gerai baru harus berada di daerah yang arus lalu lintasnya padat. "Tidak harus di jalan raya, di pinggir jalan perkampungan juga bisa asalkan letaknya strategis," ujar Khris. Kedua, letak gerai itu juga harus berdekatan dengan pusat keramaian, seperti perumahan, perkantoran, atau juga kampus. Ketiga, gerai harus memiliki lahan parkir memadai. Dari sisi servis, Khris meminta agar mitra selalu berkomitmen pada kepuasan pelanggan. "Ini penting karena laundry adalah bisnis yang menawarkan jasa," ucapnya.Dengan biaya investasi sebesar Rp 50 juta, di luar biaya sewa tempat, mitra bisa mengembalikan modalnya kurang dari satu tahun. Dengan investasi sebesar itu, terwaralaba akan mendapatkan mesin cuci front loading 7 kg, mesin cuci twin tub 7 kg, mesin pengering listrik 6 kg, timbangan 20 kg, setrika uap 1.200 watt, serta meja spotting.Khris menghitung, mitra bisa memperoleh omzet berkisar Rp 700.000 hingga Rp 1,3 juta per hari. Mitra pun bisa bisa mengantongi margin 40% hingga 55% dari omzet. Khris mematok harga jasa laundry ini Rp 6.000–Rp 8.000 per kilogram. Soal pricing ini sebaiknya disesuaikan dengan lokasi masing-masing gerai. "Bandingkan pula dengan harga yang ditawarkan kompetitor," ujar Khirs. Dalam sehari, tiap gerai rata-rata bisa menerima sekitar 60 kg sampai 200 kg pakaian. "Proses pencucian bisa dikerjakan tiga karyawan," imbuh Khris. Ia memilih menyasar pasar perkantoran dan rumah tangga dibandingkan kampus. Masyarakat memiliki daya beli yang besar ketimbang anak kampus. Febri, terwaralaba Extraqilo Laundry dari Duri, Riau, mengaku sudah balik modal dalam waktu kurang dari satu tahun. "Setiap hari, saya menerima 100 kg cucian dengan margin 40% " ujar Febri. Lokasi gerainya yang dekat perumahan dan perkantoran punya peranan penting untuk menggenjot omzet bisnisnya. Selain lokasi, penampilan gerai juga berperan merebut minat para pelanggan. "Karena tempat saya di ruko dan pelanggan bisa melihat proses pencucian," ujar Febri. Extraqilo LaundryTaman Buana Indah Blok B No. 6 Sei. Panas, Batam, Kep. Riau,telp/faks (0778)426 244

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi