Memetik angpao tahun ayam api



JAKARTA. Gong Xi Fa Cai! Mengacu kalender Tionghoa, besok (28/1), adalah awal Tahun Baru Imlek 2.568. Memasuki Tahun Ayam Api ini, kepakan sayap bisnis dan ekonomi di Indonesia diharapkan semakin terbentang.

Optimisme juga membayangi pasar saham. Dari pasar global, Wall Street baru saja mengalami euforia. Maklum, indeks Dow Jones Industrial mencetak rekor baru, menembus 20.000.

Apa saja saham-saham yang menurut fengshui menarik di Tahun Ayam Api? Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto memprediksi, tahun ini sektor energi bisa mencetak cuan. "Kalau Api mainnya masih di energi karena api baik untuk energi," ungkap David, Kamis (26/1).


Di sisi lain, ayam agak jelek disandingkan dengan metal, sehingga saham-saham terkait metal, seperti saham keuangan, cenderung dihindari. Lantaran keberuntungan shio ayam tak terlalu bagus di tahun ayam, saham poultry juga dianggap tak terlalu bagus tahun ini.

David menilai awal tahun bakal agak berat bagi investor. Sentimen positif baru terlihat di akhir kuartal satu atau akhir semester satu. Namun, David menilai IHSG tetap tidak akan menyentuh 6.000 tahun ini.

Soal prospek saham energi, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee sepakat dengan David. "Saya memprediksikan sektor komoditas dan energi masih baik," kata Hans. Ini juga didukung prediksi perbaikan harga komoditas pada tahun 2017.

Selain itu, tahun ayam memperlihatkan ego tinggi. Tengok saja, salah satu agenda Presiden AS Donald Trump. adalah menarik Amerika Serikat dari kerjasama perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP).

Berbeda dengan David, Hans justru melihat saham bank bakal menarik tahun ini. Infrastruktur dan konstruksi juga yang layak dipertimbangkan.

Kepala Riset Bahana Securities, dalam riset per 25 Januari, merekomendasikan saham AKRA, TBLA, BWPT, PANR, SCMA, HMSP, ICBP dan CSAP. Bahana memilih saham tersebut berdasarkan penerawangan Suhu Ong, seorang pembaca Bazi tenar.

Sekali lagi, Gong Xi Fa Cai! Semoga investor meraup banyak angpao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini