JAKARTA. Masa panen pengusaha ritel segera tiba, yakni bertepatan dengan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2010. Pada dua momen inilah para pebisnis ritel akan mengeduk untung dari penjualan produk-produknya. Maklum, konsumen akan membelanjakan uangnya demi merayakan hari-hari besar tersebut.Kepala Riset Ciptadana Securities Franco Sutedjowidjojo mengatakan, perayaan Natal dan tahun baru berpeluang menggenjot penjualan perusahaan ritel. Emiten ritel yang beruntung antara lain PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Mitra Adiperkasa Tbk, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. "Penjualan perusahaan ritel ini selalu naik pada kuartal keempat setiap tahun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," katanya.Meskipun kondisi ekonomi saat ini masih lesu, Franco bilang, hampir semua perusahaan ritel – baik yang menyasar kelas bawah maupun menengah atas – tetap menik-mati untung. "Perayaan tahun baru tidak mengenal status sosial dan agama. Artinya, penjualan ritel tetap akan meningkat," katanya. Analis Asia Kapitalindo Securities Arga Paradita Sutiono menambahkan, pada kuartal keempat saban tahun, biasanya penjualan ritel akan naik mulai dari 25% hingga 30%. Nah, menurut dia, perusahaan ritel yang paling banyak diuntungkan adalah mereka yang memiliki lini bisnis fashion alias busana.Meski bisnis emiten ritel kini memasuki masa panen, analis mengingatkan investor agar selektif memilih saham ritel di lantai bursa. Misalnya, investor jangan semata-mata melihat harga sahamnya yang murah. Belum tentu saham emiten yang punya price earning ratio (PER) di bawah 10 kali lebih menarik dari emiten dengan PER 20 kali. Artinya, saran Arga, investor harus memperhatikan likuiditas sahamnya agar investasi tidak menjadi sia-sia.Untuk memilih saham ritel yang prospektif, Franco menambahkan, investor mesti melihat pangsa pasar (market share) para emiten. Lantas, pilihlah peritel yang tidak melulu mengandalkan bisnis department store. "Agar investor meraih kontribusi dari lini bisnis lainnya," imbuh dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Memetik Laba Ritel di Masa Panen
JAKARTA. Masa panen pengusaha ritel segera tiba, yakni bertepatan dengan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2010. Pada dua momen inilah para pebisnis ritel akan mengeduk untung dari penjualan produk-produknya. Maklum, konsumen akan membelanjakan uangnya demi merayakan hari-hari besar tersebut.Kepala Riset Ciptadana Securities Franco Sutedjowidjojo mengatakan, perayaan Natal dan tahun baru berpeluang menggenjot penjualan perusahaan ritel. Emiten ritel yang beruntung antara lain PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Mitra Adiperkasa Tbk, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. "Penjualan perusahaan ritel ini selalu naik pada kuartal keempat setiap tahun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," katanya.Meskipun kondisi ekonomi saat ini masih lesu, Franco bilang, hampir semua perusahaan ritel – baik yang menyasar kelas bawah maupun menengah atas – tetap menik-mati untung. "Perayaan tahun baru tidak mengenal status sosial dan agama. Artinya, penjualan ritel tetap akan meningkat," katanya. Analis Asia Kapitalindo Securities Arga Paradita Sutiono menambahkan, pada kuartal keempat saban tahun, biasanya penjualan ritel akan naik mulai dari 25% hingga 30%. Nah, menurut dia, perusahaan ritel yang paling banyak diuntungkan adalah mereka yang memiliki lini bisnis fashion alias busana.Meski bisnis emiten ritel kini memasuki masa panen, analis mengingatkan investor agar selektif memilih saham ritel di lantai bursa. Misalnya, investor jangan semata-mata melihat harga sahamnya yang murah. Belum tentu saham emiten yang punya price earning ratio (PER) di bawah 10 kali lebih menarik dari emiten dengan PER 20 kali. Artinya, saran Arga, investor harus memperhatikan likuiditas sahamnya agar investasi tidak menjadi sia-sia.Untuk memilih saham ritel yang prospektif, Franco menambahkan, investor mesti melihat pangsa pasar (market share) para emiten. Lantas, pilihlah peritel yang tidak melulu mengandalkan bisnis department store. "Agar investor meraih kontribusi dari lini bisnis lainnya," imbuh dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News