JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bearish membuat saham dengan likuiditas tinggi ikut tergerus. Saham yang tergabung di indeks LQ45 menurun dalam. Maklum, saham emiten di indeks LQ45 paling banyak digenggam investor asing. Padahal, kata Managing Director Investa Saran Mandiri, Jhon Veter, penurunan IHSG belakangan ini karena aksi jual asing. "Kalau asing berinvestasi bukan ke saham abal-abal, tapi ke LQ45," ujar dia, Jumat (21/6). Sebab, emiten dalam indeks LQ45 biasanya mempunyai fundamental yang cukup bagus. Dalam jangka pendek, potensi IHSG untuk kembali ke tren menguat, agak kecil. Bahkan, analis Ciptadana Securities, Syaiful Adrian memperkirakan, IHSG masih berpotensi turun lebih dalam. "Masih ada kemungkinan bursa turun lebih dalam hingga bottom di 4.300," ujar dia.
Memilah saham LQ45 yang memikat
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bearish membuat saham dengan likuiditas tinggi ikut tergerus. Saham yang tergabung di indeks LQ45 menurun dalam. Maklum, saham emiten di indeks LQ45 paling banyak digenggam investor asing. Padahal, kata Managing Director Investa Saran Mandiri, Jhon Veter, penurunan IHSG belakangan ini karena aksi jual asing. "Kalau asing berinvestasi bukan ke saham abal-abal, tapi ke LQ45," ujar dia, Jumat (21/6). Sebab, emiten dalam indeks LQ45 biasanya mempunyai fundamental yang cukup bagus. Dalam jangka pendek, potensi IHSG untuk kembali ke tren menguat, agak kecil. Bahkan, analis Ciptadana Securities, Syaiful Adrian memperkirakan, IHSG masih berpotensi turun lebih dalam. "Masih ada kemungkinan bursa turun lebih dalam hingga bottom di 4.300," ujar dia.