KONTAN.CO.ID - Pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat dua kali menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah. Otomatis, harga sebagian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meroket makin tinggi. Di saat yang sama, price earning ratio (PER) IHSG terbilang cukup mahal dibandingkan indeks bursa regional, yakni 17,99 kali. Angka ini di atas PER indeks Nikkei di posisi 16,99 kali. Bahkan jauh di atas PER indeks Kospi yang hanya 11,41 kali dan indeks Straits Times 11,64 kali. Meski indeks saham sudah mahal, sejumlah analis menyebutkan masih ada beberapa saham yang masih terbilang murah dan layak dicermati. Analis Royal Investium Sekuritas Wijen Pontus berpendapat, sektor konstruksi masih menarik. "Saham di sektor ini tergolong undervalued karena memiliki kinerja yang bagus, namun belum bergerak naik," ungkap dia kepada KONTAN, Ahad (27/8).
Memilah saham murah saat indeks tinggi
KONTAN.CO.ID - Pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat dua kali menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah. Otomatis, harga sebagian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meroket makin tinggi. Di saat yang sama, price earning ratio (PER) IHSG terbilang cukup mahal dibandingkan indeks bursa regional, yakni 17,99 kali. Angka ini di atas PER indeks Nikkei di posisi 16,99 kali. Bahkan jauh di atas PER indeks Kospi yang hanya 11,41 kali dan indeks Straits Times 11,64 kali. Meski indeks saham sudah mahal, sejumlah analis menyebutkan masih ada beberapa saham yang masih terbilang murah dan layak dicermati. Analis Royal Investium Sekuritas Wijen Pontus berpendapat, sektor konstruksi masih menarik. "Saham di sektor ini tergolong undervalued karena memiliki kinerja yang bagus, namun belum bergerak naik," ungkap dia kepada KONTAN, Ahad (27/8).