Hiruk pikuk aktivitas para pedagang serta lalu-lalang kendaraan membuat suasana di Pasar Induk Tanah Tinggi di Kota Tangerang terlihat cukup semrawut. Tidak jarang pula terlihat becak-becak yang membawa tumpukan peti berisi buah-buahan kerap melintasi pasar. Maklum, di Pasar Induk yang terletak di Jalan Jend. Sudirman, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, ini terdapat sentra penjualan buah-buahan secara grosir. Para penjual buah grosiran ini menempati ruko-ruko di bagian depan pasar induk. Ada sekitar 14 ruko yang menjual beraneka jenis buah-buahan. Namun sejauh pantauan KONTAN, hanya terlihat sekitar dua toko yang menjual buah-buahan lokal, selebihnya menjual buah impor. Aneka buah yang tersedia seperti klengkeng, pir, apel, anggur, buah naga, mangga, pisang, jeruk pontianak dan banyak lagi. Sentra ini buka hampir 24 jam non stop. Sebab, biasanya aktivitas mobil-mobil boks dari pelabuhan Tanjung Priok yang menurunkan buah atau pembeli yang mengangkut peti buah dengan becak maupun angkutan kota alias angkot, dilakukan di malam hingga dini hari.
Memilih buah segar di Pasar Induk Tangerang (1)
Hiruk pikuk aktivitas para pedagang serta lalu-lalang kendaraan membuat suasana di Pasar Induk Tanah Tinggi di Kota Tangerang terlihat cukup semrawut. Tidak jarang pula terlihat becak-becak yang membawa tumpukan peti berisi buah-buahan kerap melintasi pasar. Maklum, di Pasar Induk yang terletak di Jalan Jend. Sudirman, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, ini terdapat sentra penjualan buah-buahan secara grosir. Para penjual buah grosiran ini menempati ruko-ruko di bagian depan pasar induk. Ada sekitar 14 ruko yang menjual beraneka jenis buah-buahan. Namun sejauh pantauan KONTAN, hanya terlihat sekitar dua toko yang menjual buah-buahan lokal, selebihnya menjual buah impor. Aneka buah yang tersedia seperti klengkeng, pir, apel, anggur, buah naga, mangga, pisang, jeruk pontianak dan banyak lagi. Sentra ini buka hampir 24 jam non stop. Sebab, biasanya aktivitas mobil-mobil boks dari pelabuhan Tanjung Priok yang menurunkan buah atau pembeli yang mengangkut peti buah dengan becak maupun angkutan kota alias angkot, dilakukan di malam hingga dini hari.