JAKARTA. Investor di Bursa Efek Indonesia bakal mendapatkan tambahan pilihan portofolio baru. Ada empat perusahaan yang siap mencatatkan saham perdana (IPO), yakni Bank Dinar Indonesia, Magna Finance, Sitara Propertindo dan Batavia Prosperindo Internasional. Bank Dinar bakal menjual 500 juta saham biasa atau 22,22% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga saham perdananya Rp 110 per saham. Bank yang ingin naik kelas menjadi BUKU II ini bakal meraup Rp 55 miliar dari IPO. "Sebesar 75% dananya untuk ekspansi kredit dan sisanya untuk pengembangan jaringan kantor," Ujar Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar kepada KONTAN, belum lama ini. Dinar menunjuk AAA Securities yang akan berkomitmen penuh terhadap penjaminan saham IPO sebesar 99,7%. Sementara ada lima sekuritas lain yang akan mengambil porsi penjaminan masing-masing di bawah 1%. Setelah IPO, posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank Dinar diharapkan naik menjadi 50% dari saat ini 44%. Tahun lalu, total aset Bank Dinar sebesar Rp 854,8 miliar, naik dari tahun 2012 yang sebesar Rp 523,79 miliar. Adapun Sitara Propertindo menetapkan harga IPO sebesar Rp 106 per saham. Harga itu mendekati batas bawah dari rentang harga yang ditawarkan sebesar Rp 105-Rp 115 per saham.
Memilih empat saham IPO di bulan Juli
JAKARTA. Investor di Bursa Efek Indonesia bakal mendapatkan tambahan pilihan portofolio baru. Ada empat perusahaan yang siap mencatatkan saham perdana (IPO), yakni Bank Dinar Indonesia, Magna Finance, Sitara Propertindo dan Batavia Prosperindo Internasional. Bank Dinar bakal menjual 500 juta saham biasa atau 22,22% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga saham perdananya Rp 110 per saham. Bank yang ingin naik kelas menjadi BUKU II ini bakal meraup Rp 55 miliar dari IPO. "Sebesar 75% dananya untuk ekspansi kredit dan sisanya untuk pengembangan jaringan kantor," Ujar Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar kepada KONTAN, belum lama ini. Dinar menunjuk AAA Securities yang akan berkomitmen penuh terhadap penjaminan saham IPO sebesar 99,7%. Sementara ada lima sekuritas lain yang akan mengambil porsi penjaminan masing-masing di bawah 1%. Setelah IPO, posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank Dinar diharapkan naik menjadi 50% dari saat ini 44%. Tahun lalu, total aset Bank Dinar sebesar Rp 854,8 miliar, naik dari tahun 2012 yang sebesar Rp 523,79 miliar. Adapun Sitara Propertindo menetapkan harga IPO sebesar Rp 106 per saham. Harga itu mendekati batas bawah dari rentang harga yang ditawarkan sebesar Rp 105-Rp 115 per saham.