Memilih saham-saham lapis dua andalan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan mendapat beberapa katalis positif pada semester kedua tahun ini. Salah satunya berasal dari rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yang ada di atas ekspektasi pasar.

Kondisi tersebut, sekaligus jadi momentum untuk mendulang untung. Salah satunya dari saham-saham emiten second liner atau saham dengan kapitalisasi pasar sedang dan kecil.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, saham lapis kedua yang menarik jadi pilihan investor di antaranya saham dengan valuasi price to earning ratio (PER) yang masih murah dan memiliki kinerja keuangan yang positif. "Jangan lupa juga untuk melihat manajemen risikonya," kata Nafan kepada KONTAN, Senin (6/8).


Nafan menilai, saham-saham perbankan second liner masih menarik. Apalagi di tengah perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mampu mendorong pertumbuhan kredit perbankan. "Ini juga memberikan katalis positif, di mana net performing loan (NPL) juga dijaga," ungkap dia.

Beberapa saham bank yang jadi rekomendasi Nafan di antaranya Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dengan target harga jangka panjang Rp 770 dan jangka menengah Rp 700. Lalu, ia juga merekomendasikan saham Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dengan target jangka pendek Rp 1.060.

Saham konstruksi

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, di tengah kenaikan IHSG, saham-saham sektor konstruksi juga terlihat menarik. "Sekarang sektor konstruksi lumayan menarik, Seharusnya, saat ini cash flow emiten konstruksi akan lebih bagus," ungkap Hans.

Adapun beberapa saham sektor konstruksi yang jadi rekomendasi Hans. Di antaranya PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dengan PER  10,65 kali, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PER 14,35 kali dan PT PP Tbk (PTPP) dengan PER 12,97 kali. Selain valuasinya masih murah, ketiga saham tersebut memiliki fundamental yang bagus.

Sementara itu, Nafan juga merekomendasikan saham lapis dua lainnya seperti PT Lautan Luas Tbk (LTLS) dengan target harga Rp 590 untuk jangka pendek. Di sektor properti, Nafan menilai saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) masih bisa dilirik dengan target harga Rp 820 untuk jangka panjang, dan Rp 610 untuk jangka menengah.

Selain itu, Nafan juga menyarankan investor untuk membidik saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) dengan target harga Rp 270 untuk jangka menengah, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dengan target Rp 1.390 dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan target Rp 1.730 per saham.

Namun, analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta mengatakan, kinerja saham sektor konstruksi dan sektor tambang memang tengah naik.  Tapi, ia justru menilai saham-saham big caps yang akan menjadi lebih menarik. "Dengan data pertumbuhan ekonomi yang bagus, saham big cap lebih kelihatan prospektif saat ini," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati