JAKARTA. Produsen pelumas ikut kecipratan rezeki dari dari proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Maklum, setiap turbin pembangkit butuh pelumas. Produsen pelumas seperti PT Pertamina Lubricants telah ambil ancang-ancang untuk meningkatkan produksi 3% dari volume produksi tahun ini. Andria Nusa, Direktur Marketing dan Sales PT Pertamina Lubricants bilang, nantinya volume produksi pertahun dari 450.000 kiloliter per tahun menjadi 463.500 per tahun. Pelumas yang diproduksi melayani pasar pelumas industri dan otomotif. "Proyek 35.000 MW bertahap sampai 2019, jadi kami juga menambah produksinya bertahap juga," kata Andria, Rabu (19/10). Dari sisi konsumen, Pertamina mengklaim saat ini 60% penjualan untuk sektor industri. Industri yang memakai pelumas itu antara lain; tambang, minyak dan gas, semen, pupuk, kertas, kimia dan industri lainnya.
Memompa cuan dari pelumas turbin
JAKARTA. Produsen pelumas ikut kecipratan rezeki dari dari proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Maklum, setiap turbin pembangkit butuh pelumas. Produsen pelumas seperti PT Pertamina Lubricants telah ambil ancang-ancang untuk meningkatkan produksi 3% dari volume produksi tahun ini. Andria Nusa, Direktur Marketing dan Sales PT Pertamina Lubricants bilang, nantinya volume produksi pertahun dari 450.000 kiloliter per tahun menjadi 463.500 per tahun. Pelumas yang diproduksi melayani pasar pelumas industri dan otomotif. "Proyek 35.000 MW bertahap sampai 2019, jadi kami juga menambah produksinya bertahap juga," kata Andria, Rabu (19/10). Dari sisi konsumen, Pertamina mengklaim saat ini 60% penjualan untuk sektor industri. Industri yang memakai pelumas itu antara lain; tambang, minyak dan gas, semen, pupuk, kertas, kimia dan industri lainnya.