JAKARTA. Perlambatan ekonomi turut menekan penjualan properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Alhasil, pengembang Kawasan Kelapa Gading, Jakarta ini memangkas target penjualan. SMRA merevisi target marketing sales tahun ini menjadi senilai Rp 4,5 triliun dari sebelumnya Rp 5,5 triliun. Meski target marketing sales dipangkas, sejumlah analis menilai prospek bisnis dan saham SMRA tetap menarik. Analis Danareksa Sekuritas Anindya Saraswati misalnya, tetap mempertahankan rekomendasi buy. "Target harga masih di Rp 2.045 per saham," kata dia, Selasa (6/10). SMRA dinilai masih berfundamental kuat melalui sejumlah portofolionya, antara lain Summarecon Mal Bekasi, Harris Hotel Bekasi, Plaza Summarecon Bekasi. Adapula Summarecon Mal Serpong, Summarecon Digital Centre dan Scientia Business Park.
Memotret kembali bisnis properti SMRA
JAKARTA. Perlambatan ekonomi turut menekan penjualan properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Alhasil, pengembang Kawasan Kelapa Gading, Jakarta ini memangkas target penjualan. SMRA merevisi target marketing sales tahun ini menjadi senilai Rp 4,5 triliun dari sebelumnya Rp 5,5 triliun. Meski target marketing sales dipangkas, sejumlah analis menilai prospek bisnis dan saham SMRA tetap menarik. Analis Danareksa Sekuritas Anindya Saraswati misalnya, tetap mempertahankan rekomendasi buy. "Target harga masih di Rp 2.045 per saham," kata dia, Selasa (6/10). SMRA dinilai masih berfundamental kuat melalui sejumlah portofolionya, antara lain Summarecon Mal Bekasi, Harris Hotel Bekasi, Plaza Summarecon Bekasi. Adapula Summarecon Mal Serpong, Summarecon Digital Centre dan Scientia Business Park.