JAKARTA. Kinerja perdagangan ke Aljazair dan Yordania ternyata tumbuh subur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai total perdagangan Indonesia dengan Aljazair mengalami pertumbuhan positif 25,9% dari tahun 2009-2013, meskipun masih lebih besar impor ketimbang ekspor. Ekspor Indonesia ke Aljazair keseluruhan adalah produk nonmigas dengan nilai US$ 240,5 juta. Sedangkan impor Indonesia dari Aljazair didominasi oleh produk migas dengan nilai US$ 379,25 juta.Produk ekspor non migas Indonesia ke Aljazair antara lain palm oil, kopi, minyak nabati dan hewani, produk susu, lemari es dan freezer, tekstil dan produk tekstil (TPT), sabun dan produk pembersih, dan pakaian olah raga. Adapun produk impor utama Indonesia dari Aljazair adalah kertas, kurma, dan peralatan pengeboran minyak.Sementara itu untuk nilai total perdagangan Indonesia dengan Yordania pada 2013 tercatat US$ 475,12 juta dengan tren pertumbuhan positif 17,17%. Ekspor dan impor Indonesia dengan Yordania keseluruhan adalah produk nonmigas. Produk ekspor utama Indonesia ke Yordania adalah plywood, palm oil , pasta, tuna, kertas, ban, TPT, rokok, sabun dan produk pembersih. Sedangkan impor Indonesia dari Yordania didominasi oleh produk fosfat dan produk kimia.Oleh sebeb itu, untuk lebih meningkatkan perdagangan ke ke dua negara tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melaksanakan misi dagang ke Aljazair dan Yordania pada 23 Mei-3 Juni 2014. Kegiatan pengembangan ekspor ini untuk membuka akses pasar dalam rangka mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah.Pada misi dagang ke Aljazair dan Yordania akan dirangkaikan dengan pameran International Fair of Algers. Ini adalah pameran dagang internasional terbesar di Aljazair dan diikuti oleh lebih dari 900 peserta dari 26 negara termasuk Indonesia."Misi Dagang ke Aljazair bertujuan untuk mendukung perusahaan Indonesia mempromosikan produk unggulannya dan menjalin hubungan dengan para calon mitra bisnis di Aljazair sekaligus memperkaya wawasan mereka mengenai kondisi pasar untuk dapat mempertajam strategi penetrasi ke pasar Aljazair," ujar Nus Nuzulia Ishak, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, dalam siaran persnya, Kamis (28/5).International Fair of Algers akan diikuti oleh delapan perusahaan Indonesia yaitu PT. Aneka Coffee Industry (kopi), PT. Dua Kelinci (kacang), PT. Monde Mahkota Biscuit (biskuit), Aura Living (home interior ), PT. Indokom Citra Persada (kopi dan seafood), PT. Manohara Asri (kacang Jepang), PT. Aquasolve Sanaria (permen herbal), dan CV Marva (produk kulit, perhiasan, dan fesyen).Aljazair memiliki posisi yang sangat strategis di Afrika Utara, Indonesia dapat memasarkan produk ke beberapa negara seperti Libya, Maroko, dan Tunisia melalui Aljazair. Indonesia memiliki peluang ekspor ke Aljazair di bidang jasa konstruksi, produk material bangunan, dan produk-produk lainnya," kata Nus.Sementara untuk kegiatan Misi Dagang di Yordania pada 1-3 Juni 2014, antara lain akan dilakukan pertemuan dengan Aqaba Special Economic Zone Authority (Aqaba SEZA) dan pertemuan dengan beberapa importir produk Indonesia di Yordania. Aqaba SEZA adalah salah satu kawasan ekonomi khusus di Yordania dan sekaligus sebagai pintu keluar produk ekspor dan re-ekspor Yordania melalui mekanisme Free Trade Agreement /FTA Yordania dengan hampir seluruh wilayah di dunia.
Mempererat perdagangan ke Aljazair dan Yordania
JAKARTA. Kinerja perdagangan ke Aljazair dan Yordania ternyata tumbuh subur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai total perdagangan Indonesia dengan Aljazair mengalami pertumbuhan positif 25,9% dari tahun 2009-2013, meskipun masih lebih besar impor ketimbang ekspor. Ekspor Indonesia ke Aljazair keseluruhan adalah produk nonmigas dengan nilai US$ 240,5 juta. Sedangkan impor Indonesia dari Aljazair didominasi oleh produk migas dengan nilai US$ 379,25 juta.Produk ekspor non migas Indonesia ke Aljazair antara lain palm oil, kopi, minyak nabati dan hewani, produk susu, lemari es dan freezer, tekstil dan produk tekstil (TPT), sabun dan produk pembersih, dan pakaian olah raga. Adapun produk impor utama Indonesia dari Aljazair adalah kertas, kurma, dan peralatan pengeboran minyak.Sementara itu untuk nilai total perdagangan Indonesia dengan Yordania pada 2013 tercatat US$ 475,12 juta dengan tren pertumbuhan positif 17,17%. Ekspor dan impor Indonesia dengan Yordania keseluruhan adalah produk nonmigas. Produk ekspor utama Indonesia ke Yordania adalah plywood, palm oil , pasta, tuna, kertas, ban, TPT, rokok, sabun dan produk pembersih. Sedangkan impor Indonesia dari Yordania didominasi oleh produk fosfat dan produk kimia.Oleh sebeb itu, untuk lebih meningkatkan perdagangan ke ke dua negara tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melaksanakan misi dagang ke Aljazair dan Yordania pada 23 Mei-3 Juni 2014. Kegiatan pengembangan ekspor ini untuk membuka akses pasar dalam rangka mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah.Pada misi dagang ke Aljazair dan Yordania akan dirangkaikan dengan pameran International Fair of Algers. Ini adalah pameran dagang internasional terbesar di Aljazair dan diikuti oleh lebih dari 900 peserta dari 26 negara termasuk Indonesia."Misi Dagang ke Aljazair bertujuan untuk mendukung perusahaan Indonesia mempromosikan produk unggulannya dan menjalin hubungan dengan para calon mitra bisnis di Aljazair sekaligus memperkaya wawasan mereka mengenai kondisi pasar untuk dapat mempertajam strategi penetrasi ke pasar Aljazair," ujar Nus Nuzulia Ishak, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, dalam siaran persnya, Kamis (28/5).International Fair of Algers akan diikuti oleh delapan perusahaan Indonesia yaitu PT. Aneka Coffee Industry (kopi), PT. Dua Kelinci (kacang), PT. Monde Mahkota Biscuit (biskuit), Aura Living (home interior ), PT. Indokom Citra Persada (kopi dan seafood), PT. Manohara Asri (kacang Jepang), PT. Aquasolve Sanaria (permen herbal), dan CV Marva (produk kulit, perhiasan, dan fesyen).Aljazair memiliki posisi yang sangat strategis di Afrika Utara, Indonesia dapat memasarkan produk ke beberapa negara seperti Libya, Maroko, dan Tunisia melalui Aljazair. Indonesia memiliki peluang ekspor ke Aljazair di bidang jasa konstruksi, produk material bangunan, dan produk-produk lainnya," kata Nus.Sementara untuk kegiatan Misi Dagang di Yordania pada 1-3 Juni 2014, antara lain akan dilakukan pertemuan dengan Aqaba Special Economic Zone Authority (Aqaba SEZA) dan pertemuan dengan beberapa importir produk Indonesia di Yordania. Aqaba SEZA adalah salah satu kawasan ekonomi khusus di Yordania dan sekaligus sebagai pintu keluar produk ekspor dan re-ekspor Yordania melalui mekanisme Free Trade Agreement /FTA Yordania dengan hampir seluruh wilayah di dunia.