Memperkuat merek dengan sedan beratap terbuka



Segmen sedan beratap terbuka alias sedan convertible memang sangat kecil. Meski begitu, demi memperkuat brand, agen tunggal pemegang merek (ATPM) tak ragu untuk meluncurkan produk baru di segmen ini.

BMW Indonesia, misalnya, pekan lalu baru saja meluncurkan BMW Seri 6 Convertible. Distributor kendaraan pabrikan Jerman ini bahkan memperkenalkan dua pilihan sedan convertible sekaligus, yakni BMW 650i Convertible dan BMW 640i Convertible.

Corporate Communication Director BMW, Helena Abidin, menyatakan, pasar sedan convertible memang sangat kecil. Segmen kendaraan ini pun sangat terbatas. Biasanya, kata Helena, peminat kendaraan ini adalah penggila mobil sport yang ingin menikmati perjalanan selama berkendara. "Mereka biasanya tipe extrovert, ingin mendapat perhatian, dan memakai sedan convertible bukan sebagai mobil pertama," ujar Helena.


Menurut Helena, sedan convertible mewah jelas menjadi daya tarik yang kuat. Meski pembeli terbatas, sedan model convertible bakal jadi idaman banyak orang.

Karena itulah, menurut Helena, volume penjualan tak menjadi tujuan dalam penjualan sedan ini. Ia mengaku, pihaknya tak mematok target penjualan BMW Seri 6 Convertible. "Ini lebih untuk memperkuat brand image," ujar Helena.

Tahun depan kian ramai

Sedan mewah dengan atap terbuka memang sering kali tak ditargetkan untuk terjual dalam jumlah banyak. Selain peminat sedikit, kendaraan ini biasanya memang dijual dengan harga mahal. Hal ini diakui oleh Yuniadi Hartono, Deputi Direktur Marketing Mercedes-Benz Indonesia. Yuniadi menambahkan, sedan convertible pun sebenarnya tak cocok dengan iklim Indonesia yang sangat panas.

Meski begitu, Mercedes-Benz Indonesia tetap perlu memasukkan sedan convertible ke pasar Indonesia. Pertengahan tahun 2010, Mercedes meluncurkan E 250 CGI Cabriolet. Hingga akhir tahun lalu, sedan yang dijual berdasar pesanan ini hanya terjual sebanyak 13 unit.

Menurut Yuniadi, pemasaran sedan tersebut hanya untuk mengisi ceruk pasar dan menjadi pelengkap saja. Volume penjualan bukan prioritas. Yuniadi bilang, pemasaran sedan tersebut lebih untuk penajaman brand. "Nantinya, efek akan menjalar ke brand dan penjualan secara keseluruhan," kata Yuniadi.

Pemain lain di pasar sedan convertible adalah Chrysler Indonesia yang mengandalkan Chrysler Sebring. Tahun lalu, sedan ini terjual sebanyak tujuh unit. Sayang, mulai tahun ini, sedan tersebut tak lagi dipasarkan.

General Manager Chrysler Indonesia, Rieva Muchsin, mengakui, pasar sedan convertible sangat terbatas. Meski begitu, untuk memperkuat brand image, pihaknya akan kembali meluncurkan model convertible tahun depan. Sayang, Rieva enggan membeberkan seri sedan convertible yang akan diluncurkan tahun depan. " Kami belum bisa sebutkan tipe sedan tersebut," kata Rieva.

VW New Beetle Cabriolet, sedan atap terbuka andalan pabrikan Volkswagen, tahun ini juga tak dipasarkan. Harvyanto Suharto, Marketing Communication PT Garuda Mataram Motor, distributor VW, mengaku, pemasaran sedan tersebut berhenti untuk sementara tahun ini karena sedan tersebut baru akan diproduksi kembali tahun depan. "Meski permintaan tidak banyak, kami akan kembali memasarkan sedan tersebut tahun depan," janji Harvyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari