KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AwanTunai berhasil mengumpulkan pendanaan utang (debt financing) hingga sebesar US$ 60 juta. Skema melalui putaran pembiayaan sindikasi yang dipimpin oleh investor berbasis dampak asal Amerika Serikat (AS), Accial Capital. Pendanaan untuk perusahaan rintisan fintech Indonesia, yang berfokus pada ekosistem rantai pasok fast moving consumer goods (FMCG) tersebut, merupakan bagian kemitraan strategis yang melibatkan beberapa perusahaan jasa keuangan global. Beberapa perusahaan tersebut antara lain Variant Investments, Developing World Markets (DWM), Swiss responsAbility, Symbiotics, dan Saison Investment Management. CEO dan Co Founder AwanTunai Dino Setiawan mengungkapkan, pendanaan utang ini untuk mempercepat rencana AwanTunai dalam meningkatkan operasi. Juga memperluas portofolio pinjaman, meningkatkan penyaluran pinjaman, dan memperluas akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). AwanTunai selama ini berfokus pada penyediaan solusi kredit yang terjangkau dan fleksibel bagi UMKM tradisional di Indonesia. Khususnya dalam rantai pasok FMCG yang melibatkan warung, grosir, toko kelontong, dan distributor. "Layanan AwanTunai meliputi pembiayaan pembelian stok atau inventaris toko, pemesanan online terintegrasi, dan solusi manajemen inventaris untuk grosir. Keseluruhan layanan ini secara eksklusif dapat di akses melalui ekosistem digital AwanToko,” kata Dino dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (8/1).
Memperluas Akses Pembiayaan ke UMKM, AwanTunai Menggaet Pendanaan Utang US$ 60 Juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AwanTunai berhasil mengumpulkan pendanaan utang (debt financing) hingga sebesar US$ 60 juta. Skema melalui putaran pembiayaan sindikasi yang dipimpin oleh investor berbasis dampak asal Amerika Serikat (AS), Accial Capital. Pendanaan untuk perusahaan rintisan fintech Indonesia, yang berfokus pada ekosistem rantai pasok fast moving consumer goods (FMCG) tersebut, merupakan bagian kemitraan strategis yang melibatkan beberapa perusahaan jasa keuangan global. Beberapa perusahaan tersebut antara lain Variant Investments, Developing World Markets (DWM), Swiss responsAbility, Symbiotics, dan Saison Investment Management. CEO dan Co Founder AwanTunai Dino Setiawan mengungkapkan, pendanaan utang ini untuk mempercepat rencana AwanTunai dalam meningkatkan operasi. Juga memperluas portofolio pinjaman, meningkatkan penyaluran pinjaman, dan memperluas akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). AwanTunai selama ini berfokus pada penyediaan solusi kredit yang terjangkau dan fleksibel bagi UMKM tradisional di Indonesia. Khususnya dalam rantai pasok FMCG yang melibatkan warung, grosir, toko kelontong, dan distributor. "Layanan AwanTunai meliputi pembiayaan pembelian stok atau inventaris toko, pemesanan online terintegrasi, dan solusi manajemen inventaris untuk grosir. Keseluruhan layanan ini secara eksklusif dapat di akses melalui ekosistem digital AwanToko,” kata Dino dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (8/1).