BANJARMASIN. Banjarmasin sebagai ibukota Kalimantan Selatan memang terkenal sebagai kota seribu sungai. Tidak heran pasar terapung merupakan ikon wisata yang sangat terkenal dan tidak pernah bisa lepas dari Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Sendiri terdapat 2 pasar terapung yang cukup terkenal yang melewati dua jalur sungai, yaitu Pasar Muara Kuin yang berada di sepanjang jalur Sungai Barito dan pasar ini yang paling tua usianya sebab sudah ada sejak masih ada Kerajaan Banjar. Pasar Muara Kuin berada di wilayah Kelurahan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin. Sedangkan pasar terapung lainnya bernaman ada Pasar Terapung Lok Baintan yang berada di jalur Sungai Martapura dan masuk ke wilayah Kabupaten Banjar. Jika Anda berminat berkunjung, harus menyewa jukung (sampan kecil) untuk bisa berkeliling pasar. Para pedagang pasar terapung mulai berdatangan dari setelah waktu solat subuh yakni pukul 05.00 pagi dan mulai bubar sekitar pukul 8 pagi. Bubar cepat sebab aktivitas pasar terapung mengikuti arus air sungai, makin siang pasarnya akan makin ke hilir, sulit untuk beraktivitas di siang hari. Mereka datang untuk berjualan, dan bubar dengan sendirinya ketika matahari pagi mulai terik.
Mempertahankan pesona pasar terapung Muara Kuin
BANJARMASIN. Banjarmasin sebagai ibukota Kalimantan Selatan memang terkenal sebagai kota seribu sungai. Tidak heran pasar terapung merupakan ikon wisata yang sangat terkenal dan tidak pernah bisa lepas dari Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Sendiri terdapat 2 pasar terapung yang cukup terkenal yang melewati dua jalur sungai, yaitu Pasar Muara Kuin yang berada di sepanjang jalur Sungai Barito dan pasar ini yang paling tua usianya sebab sudah ada sejak masih ada Kerajaan Banjar. Pasar Muara Kuin berada di wilayah Kelurahan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin. Sedangkan pasar terapung lainnya bernaman ada Pasar Terapung Lok Baintan yang berada di jalur Sungai Martapura dan masuk ke wilayah Kabupaten Banjar. Jika Anda berminat berkunjung, harus menyewa jukung (sampan kecil) untuk bisa berkeliling pasar. Para pedagang pasar terapung mulai berdatangan dari setelah waktu solat subuh yakni pukul 05.00 pagi dan mulai bubar sekitar pukul 8 pagi. Bubar cepat sebab aktivitas pasar terapung mengikuti arus air sungai, makin siang pasarnya akan makin ke hilir, sulit untuk beraktivitas di siang hari. Mereka datang untuk berjualan, dan bubar dengan sendirinya ketika matahari pagi mulai terik.