KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donor darah jadi salah satu gaya hidup sosial banyak orang yang rutin terlaksana sekali dalam tiga bulan atau lebih. Tujuannya tak hanya menolong sesama, melainkan juga untuk memiliki pola hidup sehat. Sebab donor darah diyakini bisa mengurangi kekentalan darah sehingga mengurangi risiko penyakit jantung. Antusiasme masyarakat yang tinggi mendonorkan darah terindikasi dari banyaknya total donasi darah yang meningkat setiap tahun. Kementerian Kesehatan mencatat, lebih dari 3,2 juta kantong darah terkumpul pada tahun 2016, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan 10 tahun sebelumnya. Meski demikian, kesulitan mendapatkan pasokan darah bagi sejumlah pasien yang membutuhkan kerap terjadi. Sering kita jumpai pesan sosial berisi permintaan pendonor untuk darah golongan tertentu, karena stok di rumah sakit atau Palang Merah Indonesia (PMI) kosong.
Mempertemukan pendonor dan pencari darah donor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donor darah jadi salah satu gaya hidup sosial banyak orang yang rutin terlaksana sekali dalam tiga bulan atau lebih. Tujuannya tak hanya menolong sesama, melainkan juga untuk memiliki pola hidup sehat. Sebab donor darah diyakini bisa mengurangi kekentalan darah sehingga mengurangi risiko penyakit jantung. Antusiasme masyarakat yang tinggi mendonorkan darah terindikasi dari banyaknya total donasi darah yang meningkat setiap tahun. Kementerian Kesehatan mencatat, lebih dari 3,2 juta kantong darah terkumpul pada tahun 2016, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan 10 tahun sebelumnya. Meski demikian, kesulitan mendapatkan pasokan darah bagi sejumlah pasien yang membutuhkan kerap terjadi. Sering kita jumpai pesan sosial berisi permintaan pendonor untuk darah golongan tertentu, karena stok di rumah sakit atau Palang Merah Indonesia (PMI) kosong.