Memulai Awal Pekan, Wall Street Memerah dengan Saham Tyson Foods Jatuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street memerah dengan saham Tyson Foods jatuh karena hasil kuartalan yang mengecewakan pada Senin (6/2). Sementara investor menilai kembali prediksi tentang kapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga.

Melansir Reuters, pukul 10:24 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 179,60 poin atau 0,53% ke 33.746,41, S&P 500 turun 33,71 poin, atau 0,81%, ke 4.102,77, dan Nasdaq Composite turun 125,32 poin, atau 1,04 %, pada 11.881,64.

Semua dari 11 indeks utama S&P 500 berada di posisi merah dengan sektor real estat merosot 1,5%.


Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Terseret Kekhawatiran The Fed pada Senin (6/2)

Laporan non-farm payrolls pada hari Jumat yang menunjukkan ekonomi Amerika Serikat (AS) menambahkan pekerjaan dengan cepat membuat para investor ketakutan.

"Pasar melihat ke depan untuk awal yang lebih lambat ... hari ini ada sedikit pemikiran ulang tentang kapan The Fed mungkin harus memangkas suku bunga," kata Art Hogan, kepala analis pasar di B. Riley Financial.

Pedagang akan mencermati pidato pejabat The Fed minggu ini, termasuk Ketua Jerome Powell, untuk setiap perubahan retorika dovish bank sentral setelah data pekan lalu menunjukkan aktivitas jasa yang kuat pada Januari.

Pasar uang melihat tingkat terminal The Fed untuk menetap di atas 5% pada bulan Mei diikuti oleh penurunan suku bunga pada bulan September.

Setelah terpuruk pada tahun 2022, ekuitas AS telah pulih dengan kuat pada tahun 2023, dipimpin oleh saham berbasis pertumbuhan di tengah harapan bahwa The Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif, yang pada gilirannya dapat mengurangi beberapa tekanan pada penilaian ekuitas.

Baca Juga: Wall Street Berakhir Turun Setelah Pertumbuhan Data Pekerjaan Memicu Kekhawatiran

Pada perdagangan hari ini, saham Tyson Foods Inc tergelincir 5,8% karena melesetnya perkiraan analis untuk pendapatan dan laba kuartalan.

Lebih dari 69% perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil di atas ekspektasi, menurut Refinitiv. Secara keseluruhan, analis masih memperkirakan pendapatan kuartalan perusahaan S&P 500 turun 2,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto