Memulai perlombaan senjata baru, Putin salahkan Amerika Serikat



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Amerika Serikat (AS) karena memulai perlombaan senjata baru, dengan mengatakan Moskow telah dipaksa untuk mengembangkan senjata hipersonik sebagai respons.

Menanggapi pertanyaan tentang risiko perlombaan senjata baru, Putin menyatakan dalam konferensi pers tahunannya, Kamis (17/12): "Itu sudah terjadi, dan ini sudah jelas".

Sebelumnya, Putin mendesak Washington untuk menyetujui perpanjangan satu tahun dari Perjanjian New START, kesepakatan terakhir yang tersisa untuk menjaga keseimbangan nuklir antara kedua negara, yang berakhir pada Februari 2021.


Putin yakin, Presiden AS terpilih Joe Biden terbuka untuk dialog tentang masalah tersebut. Tetapi, "Kami membutuhkan reaksi dari mitra Amerika kami," katanya seperti dikutip Reuters.

Perjanjian New START atau pengurangan senjata strategis, yang ditandatangani pada 2010, membatasi jumlah hulu ledak nuklir, rudal, dan pembom strategis yang bisa digunakan oleh Rusia dan AS.

Baca Juga: Ngeri! Butuh 3 menit saja, rudal hipersonik Tsirkon Rusia sikat target sejauh 350 km

Selanjutnya: Admiral Essen, kapal perang Rusia dengan aneka senjata mematikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan